Sonora.ID - Dalam kehidupan, pasti ada kalanya kita terlibat dalam perseteruan karena perbedaan pendapat antara kedua belah pihak.
Ketika kita berbeda pendapat dengan orang lain, kita bersikeras dengan pendapat kita dan merasa bahwa pendapat kita yang paling benar.
Sebenarnya, bolehkah kita merasa diri yang paling benar?
Baca Juga: Tak Perlu Minum Obat, Cukup Lakukan Ini Saat Anda Sakit Kepala
Arvan Pradiansyah, motivator dan pakar kebahagiaan mengatakan bahwa kita sebagai manusia tidak boleh merasa diri yang paling benar.
"Merasa paling benar itu adalah domain Tuhan, sehingga kalau kita merasa paling benar berarti kita sudah menempatkan posisi kita di posisi Tuhan, padahal kita itu makhluk, tapi kita mendapatkan diri kita di posisi khalik, sang pencipta," jelasnya.
Arvan menambahkan bahwa kita harus membedakan merasa paling benar dengan merasa benar.
"Merasa paling benar berarti kita sudah menempatkan diri kita di posisi Tuhan, karena hanya Tuhan yang paling benar. Tapi kalau merasa benar kalau saya sudah melakukan yang benar. Boleh dong saya merasa benar?", tambahnya.
Baca Juga: Bisnis Stagnan? Lakukan Strategi Bisnis Ini Agar Anda Semakin Untung
Orang yang merasa dirinya paling benar biasanya sulit mendengarkan pendapat orang lain, hal itu bisa dengan mudah merusak hubungan kita dengan orang sekitar.
Ketika hubungan sudah rusak, mereka biasanya juga sulit untuk meminta maaf karena merasa sudah paling benar.
"Padahal, kebenaran tersebut bersifat relatif," kata Arvan. "Kebenaran selalu memiliki dua sisi, tergantung sudut pandang masing-masing. Jadi ketika ada orang yang berbeda pendapat dengan kita, tidak berarti orang itu salah. Kita tidak harus mengatakan secara dikotomis, 'saya benar dan anda salah'", tambahnya.
Padahal, perbedaan pendapat bisa memperkaya diri kita. Kita bisa mengeksplor diri kita menjadi lebih baik lagi dengan mempelajari hal-hal yang baru.
Lalu, bagaimana cara menghindari pertikaian karena perbedaan?
Baca Juga: Selamatkan Hutan Amazon, Leonardo DiCaprio Sumbang 5 Juta Dolar AS
Tentu kita tidak bisa mengubah cara berpikir orang lain, namun kita bisa memulainya dari diri kita sendiri.
Coba ubah mindset anda, mulai dengan mengapresiasi orang lain yang memiliki pendapat berbeda.
Dengan tidak merasa yang paling benar, anda bisa melihat sudut pandang orang lain dan anda akan bertumbuh.
"Ketika kita tidak mau mendengarkan orang lain, kita sudah stuck. Kita cenderung hanya ingin mendengarkan orang-orang yang sependapat dengan kita, itu tidak akan membuat kita lebih pintar," jelas Arvan.
Baca Juga: Mandi di Malam Hari Bisa Membantu Anda Menyelesaikan Masalah Ini
"Jangan gunakan rasa 'toleransi' ketika ada pendapat yang berbeda. Toleransi memiliki makna 'saya benar dan anda salah, namun kesalahan anda masih dalam batas toleransi saya'. Itu salah. Justru kita harus merayakan perbedaan." tutupnya. (*)