Tipe yang kedua adalah yang memaafkan dan juga melupakan. “Itu orang yang naïf. Memaafkannya betul, tapi orang yang melupakan itu berarti dia akan punya kecenderungan untuk mengalami hal yang sama di kesempatan selanjutnya,” ujar Arvan.
Jadi langkah yang paling tepat adalah dengan memaafkan orang, namun tidak melupakannya, karena seseorang perlu mengambil pelajaran dari peristiwa yang menyakitkan.
Baca Juga: Kesulitan Mengolah Keuangan? Perhatikan Dua Hal ini Menurut Fengshui
Cara agar dapat memaafkan tanpa melupakan, adalah dengan memisahkan antara peristiwa yang menyakitkan dengan perasaan tersakiti itu sendiri.
Memaafkan berarti mengobati perasaan yang tersakiti, tanpa harus melupakan peristiwa yang terjadi.
“Yang namanya memaafkan adalah menyembuhkan perasaannya, menyembuhkan lukanya. Tapi peristiwanya harus tetap ingat,” tambah Arvan.
Baca Juga: Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik, Mana yang Lebih Penting untuk Penunjang Karier?
Tidak melupakan bukan berarti tidak memaafkan dengan tulus, tetapi justru menjadi pelajaran agar tidak dirugikan kedua kalinya. (Prameswari Sasmita)