“Periksa metabolisme tubuhnya apakah ada keluhan yang mengenai jaringan syaraf, semua kita periksa, termasuk hormon, kemudian baru diberi obat. Pertama yang diberikan adalah obat supaya tidak terjadi retrograde ejaculation,” sambungnya.
Penelitian tentang gangguan ini masih terus dilengkapi, termasuk teori yang menyatakan bahwa orang yang berhubungan seksual sampai usia lanjut akan terhindar dari pembesaran prostat, dari pada orang yang tidak pernah atau jarang sekali berhubungan seksual pada usia lanjut. Namun, teori ini masih diuji lebih jauh.
Baca Juga: Ngeri! Karena Gigitan Kutu, Bocah 5 Tahun Ini Alami Kelumpuhan
Dr. Binsar mengimbau untuk peka terhadap gejala-gejala gangguan ini, sehingga pengobatannya tidak terlambat.
“Frekuensi kencing meningkat, yang kedua kalau kencing gak pernah sampai puas, jadi harus berulang-ulang, terus yang ketiga pancarannya melemah. Maka, segera periksakan, lalu harus segera diobati,” jelasnya.
Satu-satunya usaha yang bisa dilakukan demi mencegah pembengkakan prostat yang berujung pada diminished ejaculation disorder adalah dengan menjaga kebersihan.
Baca Juga: Awalnya Dikira Batu Ginjal, Wanita Ini Ternyata Hamil Bayi Kembar Tiga
“Kalau mau mencuci harus diperhatikan cara menampung airnya, kalau pakai selang itu gak masalah. Tapi kalau menampung air yang mengalir di dinding toilet, itu kan kuman semua, dan saya banyak temukan kasus infeksi saluran kemih karena ini,” tambah dr. Binsar. (Prameswari Sasmita)