Sonora.ID - Beberapa tahun terakhir, semakin banyak laki-laki maupun perempuan mulai menderita gangguan seksual bahkan sejak usia 30 tahun.
Padahal, sebelumnya gangguan seksual biasa diderita oleh orang berusia di atas 60 tahun.
Seksolog dr. Binsar Martin Sinaga, menjelaskan bahwa penyebab terbesar perubahan ini adalah karena perubahan pola makan.
Baca Juga: Tak Perlu Minum Obat, Cukup Lakukan Ini Saat Anda Sakit Kepala
“Karena pola hidup, pola makanan, menentukan kebugaran seksual di masa-masa berikutnya. Kebugaran seksual merupakan fase terminal. Terganggu jantung, kadar lemaknya, pembuluh darah, itu akan terus menurun, menurun, dan akhirnya seksual terganggu,” tambahnya.
Salah satu gangguan seksual yang biasa dikeluhkan oleh orang dengan usia dewasa muda adalah penurunan libido. Bahkan dr. Binsar menyatakan bahwa 70% dari pasangan muda, rentan menderita ejakulasi dini pada 3 tahun awal pernikahan.
Baca Juga: Hati-Hati! Merokok di Luar Rumah Tetap Berbahaya untuk Anak Anda
Rendahnya libido, baik pada pria maupun wanita, didominasi oleh sebab kebugaran tubuh yang kurang baik.
Jika kualitas kesehatan badan tidak baik atau sedang dalam kondisi kelelahan, kemungkinan akan menyebabkan libido menurun.
Cara untuk menyiasatinya adalah dengan melakukan rangsangan-rangsangan sebelum melakukan hubungan seksual, salah satu yang biasa dilakukan adalah dengan oral seks.
Baca Juga: Benarkah Kopi Menyebabkan Sembelit? Ini Penjelasan dari Dokter
Oral seks adalah variasi rangsangan pada hubungan seksual untuk menyiasati turunnya gairah, libido, atau pembasahan pada perempuan.
Sebelum melakukan oral seks, dr. Binsar menyarankan untuk pasangan saling menjaga kebersihan organ intim, dan hanya boleh dilakukan oleh single partner.
“Intinya adalah menjaga kebersihan itu nomor satu, kalau ada problem keputihan atau ada penyakit itu harus diobati. Pemakaian produk untuk menjaga kebersihan liang senggama itu silakan dipakai. Intinya, pada saat oral seks itu harus single partner, karena multiple partner oral seks, akan mudah terkena penyakit kelamin,” sambungnya. (Prameswari Sasmita)
Baca Juga: Sudah Rajin Nge-Gym, Kenapa Berat Badan Justru Semakin Bertambah?