“Normal itu kalau angka atasnya atau angka sistoliknya di bawah 140, diastoliknya atau angka yang di bawah itu di bawah 90. Jadi 140/90 sudah dianggap sebagai hipertensi,” sambung dokter Susanti.
Meskipun demikian, seseorang dengan angka sistolik 121-139, dan angka diastolik 81-89, sudah bisa masuk pada kategori pra-hipertensi.
Kondisi ini sudah memerlukan modifikasi gaya hidup, mulai dari memerhatikan pola makanan, dan menambah aktivitas fisik.
Baca Juga: Vaginismus, Kejang Otot yang Membuat Perempuan Sulit Berhubungan Seks
Beberapa kejadian yang juga sering ditemukan adalah angka sistolik pada kategori normal, sedangkan diastolik tinggi, atau sebaliknya.
“Kalau atasnya normal tapi bawahnya tinggi tetap harus diturunkan, mungkin cukup hanya dengan memodifikasi gaya hidup yang tadinya tidak sehat, jadi lebih sehat. Namun kalau tetap gak bisa turunin tensi, ya terpaksa harus dikasih obat,” jelas dokter Susanti.
Walaupun tekanan darah biasanya diderita oleh para lansia, namun jika menutup kemungkinan orang pada usia dewasa muda bahkan anak-anak bisa mengalami hipertensi.
Baca Juga: Anak Saya Disebut Akan Menderita Diabetes, Apakah Bisa Diobati?
“Untuk mencegahnya miliki gaya hidup sehat yang meliputi pola makan yang baik, yang rendah lemak, dan rendah gula. Lakukan aktivitas fisik, jangan duduk aja, dan rutin olahraga, serta kendalikan berat badan. Kelola juga stress, serta hindari rokok dan alkohol. Jangan sembarangan makan obat-obatan, dan jangan sembarangan berhenti makan obat-obatan,” tutup dr. Susanti. (Prameswari Sasmita)