Sonora.ID - Berhubungan seksual pada saat hamil sering kali dilakukan oleh sebagian besar pasangan suami istri.
Salah satu pendengar Radio Sonora, Pak Doni, bertanya pada Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, yang menjadi narasumber program Sex in the City.
“Selamat malam Dokter, jadi setiap kali saya mengajak istri berhubungan seksual, dia gak mau karena alasan hamil. Pertanyaan saya adalah apakah benar Dok, kalau melakukan hubungan seksual, bayinya bisa terganggu? Ini hamilnya baru jalan dua bulan”
Baca Juga: Mungkinkah Memiliki Kehidupan Seksual yang Sehat Setelah Menopause?
Pertanyaan tersebut kemudian dijawab oleh dr. Binsar.
Selamat malam juga Pak Doni, terimakasih atas pertanyaannya. Saya menyarankan kalau sedang hamil, bagus dan amannya melakukan hubungan seksual pada usia kehamilan 3 bulan ke atas atau di atas trimester pertama. Karena risiko kemungkinan keguguran itu sangat tinggi pada saat trimester pertama.
Namun, di atas trimester pertama tetap harus berhati-hati juga. Pada trimester kedua dan ketiga boleh melakukan hubungan seksual, namun tetap penetrasi tidak boleh terlalu dalam.
Baca Juga: Apakah Wanita Menopause Perlu Melakukan Esterogen Replacement Therapy?
Meski penetrasi tidak terlalu dalam, tidak perlu khawatir karena pria akan tetap mencapai ejakulasi.
Kenapa tidak boleh terlalu dalam? Karena cairan sperma itu mengandung hormon atau enzim yang namanya prostaglandin. Enzim ini ketika tersentuh di mulut rahim akan menyebabkan kontraksi.
Kontraksi ini akan menyebabkan lapisan ketuban pecah, dan air ketuban bisa keluar, dan akhirnya terjadi kelahiran premature.
Baca Juga: Mobil Terasa Limbung Setelah Ganti Bush, Bagaimana Solusinya?
Kemudian bagaimana posisi yang aman? Posisi yang disarankan yang normal saja, posisi pria di atas.
Seperti itu Bapak Doni, semoga dapat membantu dan menjawab pertanyaannya tadi.
Punya keluhan dan pertanyaan seputar kehidupan seksual? Dengarkan Sex in the City pada hari Kamis, 22.00 – 24.00 WIB di Radio Sonora 92.0 FM Jakarta. (Prameswari S. Sasmita)
Baca Juga: Profesi Sesuai Bakat Saja Tidak Cukup, Apa Lagi yang Dibutuhkan?