Sonora.ID - Seiring bertambahnya usia, khususnya pada wanita pasca menopause, hormon estrogen pada wanita akan mengalami penurunan. Namun, hal ini bisa diobati dengan melakukan estrogen replacement therapy.
Seorang pendengar Radio Sonora, Ibu Meghan, menanyakan terkait aman/tidaknya terapi ini untuk penderita diabetes.
“Selamat malam dr. Binsar, kalau melakukan terapi estrogen ini apakah ada hambatan bagi wanita yang menderita diabetes? Terapi tersebut apakah mengandung bahan kimia yang berefek pada organ lain? Dan apakah ada batas usia untuk melakukan terapi ini?”
Baca Juga: Apakah Wanita Menopause Perlu Melakukan Esterogen Replacement Therapy?
Pertanyaan Ibu Meghan ini kemudian dijawab oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga dalam program Sex in the City Sonora.
Terima kasih Ibu Meghan, saya jawab pertanyaan yang terakhir dulu. Untuk batasan usia itu tidak ada, tapi pastinya terapi ini diperuntukan bagi mereka yang berada di usia produktif yang memiliki aktivitas seksual.
Bagi mereka yang berusia reproduksi yaitu sekitar 30-an, namun mengalami kurangnya estrogen karena misalnya rahimnya sudah diangkat, bisa melakukan terapi ini.
Baca Juga: Mungkinkah Memiliki Kehidupan Seksual yang Sehat Setelah Menopause?
Lalu, apakah ada efek samping? Jadi gini, pada wanita yang menderita diabetes ini sama seperti terapi testosteron pada pria, biasanya diabetesnya akan terobati.
Parameternya apa sih? Parameternya dengan cek HBA1C, yaitu suatu pemeriksaan yang digunakan untuk melihat kadar HB yang terikat oleh gula yang bisa disimpan. Nah dengan HBA1C ini bisa melihat pola makan dan gaya hidup selama 3 bulan belakangan.
Kalau estrogennya drop tapi HBA1Cnya tinggi, biasanya ketika dilakukan perbaikan estrogen maka HBA1C ini akan menurun keangka normal.
Jadi, perbaikan hormon estrogen akan berpengaruh pada kadar gula, karena mengingat hormon estrogen bukan hanya hormon seksual tetapi juga hormon metabolisme pada wanita.
Baca Juga: Profesi Sesuai Bakat Saja Tidak Cukup, Apa Lagi yang Dibutuhkan?
Hal yang sama juga terjadi pada pria. Pada saat dilakukan perbaikan pada hormon testosteron, biasanya akan berdampak perbaikan pada kadar gula juga. Alasannya pun sama, yaitu hormon testosteron pada pria juga merupakan hormon yang berpengaruh besar pada metabolismenya.
Demikian Bu Meghan, semoga cukup untuk menjawab pertanyaan tadi.
Punya keluhan dan pertanyaan seputar kehidupan seksual? Dengarkan Sex in the City pada hari Kamis, pukul 22.00 – 24.00 WIB di Radio Sonora 92.0 FM Jakarta. (Prameswari S. Sasmita)
Baca Juga: Kenali Beberapa Trik Negosiasi ini Agar Bisa Mencapai Win-Win Solution