Sonora.ID - Walaupun seringkali disebutkan bahwa ukuran tidak menjadi masalah, namun sebagian besar pria masih menganggap bahwa ukuran organ reproduksi adalah hal yang penting. Hal ini pun yang dikhawatirkan oleh salah satu pendengar Radio Sonora, Pak Erik.
“Selamat malam Pak Binsar, saya mau tanya terkait ukuran normal penis pria berapa ya Dok? Karena saya mau menikah, saya merasa penis saya kecil, saya takutnya tidak bisa menafkahi batin calon istri saya. Lalu apakah ada tanda yang menunjukkan seseorang dikatakan infertilitas? Karena ini juga hal yang saya takutkan.”
Pertanyaan ini disampailam Pak Erik pada program Sex in the City, yang kemudian dijawab oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga.
Baca Juga: Anak Saya Disebut Akan Menderita Diabetes, Apakah Bisa Diobati?
Baik Pak Erik, jadi saya tekankan lagi, size is not matter, hardness matter. Ukuran penis pria orang Indonesia pada saat ereksi ada pada angka 17 – 19 centi. Pada waktu lemas, bisa antara 8 – 10 centimeter.
Tapi, kalau ukurannya kurang dari itu, tidak perlu kecil hati. Sebab kita tahu bahwa organ reproduksi wanita, atau vagina itu cuma sepertiga bagian luar saja yang punya jaringan syaraf.
Artinya, bagian itu yang bisa mengalami sensasi kenikmatan seksual, karena pada bagian ini ada bagian peka rangsang seperti klitoris dan g-spot.
Baca Juga: Sering Bekerja Shift Malam, Bagaimana Cara Saya Menyiasati Pola Tidur?
Jadi, seberapa ukuran penis pria, dia akan tetap bisa membuat wanita mengalami orgasme, asal ereksinya bagus. Bukan panjangnya, tetapi bagaimana kerasnya ereksi tersebut.
Asal bisa menyentuh bagian sepertiga luar vagina, itu akan bisa membuat wanita orgasme.
Terkait pertanyaan kedua, infertilitas itu ketika sperma tidak terbentuk, atau jumlahnya sangat sedikit. Infertilitas adalah ketidak mampuan membuahi, yang disebabkan oleh tiga faktor.
Faktor yang pertama adalah jumlahnya jika kurang dari 20 juta sel/ml - 0 bisa dinyatakan kurang atau bahkan kosong sama sekali.
Baca Juga: Kenali Beberapa Trik Negosiasi ini Agar Bisa Mencapai Win-Win Solution
Yang kedua adalah geraknya, jika sperma yang gerakannya lurus dan cepat kurang dari 50%, maka dikatakan spermanya lemah. Faktor ketiga adalah bentuknya, sperma yang bentuknya bagus harus lebih dari 30%.
Jadi initinya adalah tiga hal ini yang kita lihat. Demikian Pak Erik, semoga dapat menjawab pertanyaannya.
Punya keluhan dan pertanyaan seputar kehidupan seksual? Dengarkan Sex in the City setiap hari Kamis, pukul 22.00 – 24.00 pada Radio Sonora 92.0 FM Jakarta. (Prameswari S. Sasmita)
Baca Juga: Pakar: Respek dan Merendahkan Diri adalah Kunci Kesuksesan Kerja Tim