Sonora.ID - Rapper asal Indonesia yang terkenal sejak debut lagu pertamanya pada tahun 2016 ini, lebih dikenal dengan sebutan Ramengvrl.
Mengawali karirnya dengan lagu ‘I’m Da Man’, Ramengvrl melebarkan karirnya dengan mengeluarkan lagu bahkan album pribadinya sendiri.
Pada awalnya, Ramengvrl mengaku bahwa dirinya bukanlah penggemar Rap sama sekali.
Baca Juga: Chord Kunci Gitar dan Lirik Lagu Stephanie Poetri, I Love You 3000
Karena yang dirinya tahu soal Rap pada saat itu, hanyalah menceritakan tentang uang, kekayaan, dan hal-hal senada tentang itu.
Kecintaannya pada dunia Rap berawal dari lagu-lagu Kanye yang membuktikan bahwa Rap adalah suatu seni yang unik dan tidak melulu tentang hal-hal money, dan rich. Bahkan menurut Ramengvrl, justru dengan Rap seseorang bisa menceritakan banyak hal dengan lebih detail.
Ramengvrl menjadikan karyanya sebagai wadah untuk mengekspresikan dirinya mengenai apapun yang sedang ia pikirkan atau kerjakan.
Baca Juga: Chord/Kunci Gitar dan Lirik Lagu I Don't Care, Ed Sheeran feat. Justin Bieber
“Gue pengen nyoba menjadikan ini sebagai suatu medium self-expression, karena memang gue berangkatnya dari situ, gue awalnya nulis, nge-blog, dan I don’t know, it’s just kinda feels natural untuk masukin itu ke sebuah lagu. Karena basic-nya lagu itu seperti musikalisasi puisi kan. Nah ya sudah gue jadi sering bikin demo, dan di-discover sama label gue sekarang,” jelas Ramengvrl tentang langkah awalnya di dunia Rap saat diwawancara oleh Motion Radio.
Namun dalam mengekspresikannya, Ramengvrl mengakui bahwa dirinya mengalami kesulitan jika harus nge-rap dengan Bahasa Indonesia.
Baca Juga: Langkah Awal Memulai Bisnis dengan Menentukan Brand yang Tepat
Ia mengakui bahwa dengan bahasa Inggris cerita yang ingin disampaikan akan terasa lebih mudah.
“Yang gue tau adalah emang gue gak bisa nge-rap dengan Bahasa Indonesia. Saat gue nge-rap dengan Bahasa Indonesia, somehow, pesan yang mau gue sampaikan gak keluar 100%. Gue lebih bisa keluarin message gue dengan Bahasa Inggris. Jadi, gue bukannya mau sok Inggris atau gimana. Kalau message itu bisa disampaikan total dengan Bahasa Jawa, ya gue pakai Bahasa Jawa. Tapi it turn out to be English,” tambahnya. (Prameswari S. Sasmita)
Baca Juga: Apakah Perbedaan Antara Mobil Bermesin Biasa dan Mesin Turbo?