Sonora.ID - Aktivitas yang tinggi sering kali tidak diimbangi dengan posisi badan yang baik, sehingga bisa menyebabkan saraf kejepit atau yang bahasa medisnya sering disebut dengan Herniated Nucleus Pulposus (HNP). Orang yang mengalami saraf kejepit sering kali merasakan rasa nyeri, bahkan pelemahan di bagian tertentu.
Keluhan yang sama dirasakan oleh salah satu pendengar Radio Sonora, Ibu Susi, yang mengalami saraf kejepit, dan menanyakan olahraga yang aman untuk ia lakukan.
“Selamat malam dokter, saya usia 53 tahun, berat badan 59 kg, dan saya ada saraf kejepit di L4, L5, L6, dan S1. Dengan usia, berat badan, dan kondisi tersebut, olahraga yang cocok bagi saya kira-kira apa dan berapa lama?”
Baca Juga: Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga Bukan Bagian dari Olahraga
Pertanyaan tersebut disampaikan pada program Health Corner, kemudian dijawab oleh dr. Susanti dari Medical Centre Kompas Gramedia yang sekaligus menjadi narasumber pada program ini.
Ya, selamat malam Ibu Susi, terima kasih atas pertanyaannya.
Kalau saya dengar tapi saraf kejepitnya di L4, L5, L6, dan S1 ini berarti di bawah. Nah kalau di bawah maka Ibu harus melakukan olahraga yang menguatkan otot-otot punggung, dan otot perut.
Karena kalau otot punggung dan otot perutnya tidak dilatih, kekuatannya turun, massa ototnya rendah, jepitannya bisa bertambah parah.
Baca Juga: Tinggi Badan Pengaruhi Risiko Terkena Diabetes, Bagaimana Faktanya?
Olahraga yang paling baik apa? Berenang.
Lalu pilihan lainnya adalah lakukan senam-senam ringan. Seperti misalnya sambil tiduran kemudian mengangkat kaki secara bergantian antara kanan dan kiri. Kemudian bisa juga dengan posisi tengkurap, kemudian kakinya juga dinaikan bergantian.
Yang penting adalah hindari olahraga yang menumpukkan berat badan pada bumi, seperti angkat berat misalnya. Kalau angkat berat, semakin mengangkat beban, saraf akan semakin terjepit, jadi jangan dilakukan. Olahraga lari, juga tidak disarankan untuk Ibu Susi.
Baca Juga: Lisa Blackpink Donasikan Rp 46 Juta untuk Kampung Halamannya
Nah sekarang sedang banyak berkembang water aerobics, tapi kalau memang tidak ada instrukturnya, Ibu Susi bisa jalan saja di kolam anak-anak yang dalamnya sepinggang atau sedada.
Kenapa di dalam air? Karena ada jepitan itu tadi, nah kalau di dalam air beban tubuhnya itu sebagian ditanggung oleh air, jadi jepitan sarafnya itu tidak semakin parah.
Kalau durasinya dalam seminggu minimal 150 menit, dengan intensitas sedang.
Demikian Bu Susi, semoga bisa menjawab pertanyannya.
Baca Juga: Tenaga Kerja Melek Teknologi jadi Primadona Berbagai Industri
Punya keluhan dan masalah seputar kesehatan? Dengarkan Health Corner setiap Hari Selasa, jam 19.00 WIB hanya di Radio Sonora 92.0 FM. (Prameswari S. Sasmita)