Harapan sangat berkaitan dengan sprititualitas, artinya harapan hanya bisa dilihat oleh orang yang memiliki sprititualitas yang baik, yang terbiasa melihat tidak hanya dengan mata lahirian, tetapi juga dengan mata batiniah.
Mata batiniah yang dimaksud bukanlah yang berkaitan dengan hal-hal mistis, tetapi lebih kepada kepercayaan, dan pikiran yang positif.
Seorang dengan mata batiniah yang aktif akan terus mencari jalan keluar atas suatu masalah, dengan mempertimbangkan aspek pengetahuan, spirit, dan motivasi yang positif. Hal-hal yang dilihat oleh orang tersebut, bukanlah hal-hal yang bisa dilihat secara lahiriah.
Baca Juga: Aktivitas Penuh Sepanjang Hari, Amankah Berolahraga Di Malam Hari?
“Ini satu-satunya emosi positif yang muncul pada suasana yang buruk. Saat sudah tidak ada harapan, desperate, tapi kita bisa mengatakan ‘bisa’. Kenapa? Karena kita punya sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh orang lain, karena kita sudah mengasah kemampuan untuk melihat dengan mata batin. Sehingga kita bisa melihat sesuatu menjadi mungkin, ini bisa. Karena kita sudah connect dengan Yang Maha Bisa” tambah Arvan.
Jadi, yang terpenting adalah untuk selalu mengasah mata batin dan spiritualitas, agar terbiasa melihat harapan ketika kebanyakan orang sudah tidak memiliki harapan lagi. (Prameswari S. Sasmita)
Baca Juga: Pentingnya Customer Relationship Management dalam Tingkatkan Penjualan