Community marketing dinilai penting dan cocok dengan budaya Indonesia, karena bagi Stella dari MarkPlus, Inc, sangat mudah menemukan komunitas di masyarakat Indonesia.
Meskipun kemajuan teknologi sangat memudahkan kebutuhan berkomunitas, namun Irvan juga menjelaskan bahwa semakin digitalnya perkembangan zaman, maka orang menjadi semakin membutuhkan komunitas tatap muka.
“Ada hal-hal yang mungkin tidak bisa diungkapkan dalam teks, atau lewat video, jadi memang harus ketemu secara langsung. Maka, interaksi inilah yang harus difasilitasi dengan si brand, dengan kegiatan-kegiatan komunitas. Sehingga kegiatan itu bisa mendatangkan value added dari brand,” jelas Irvan.
Baca Juga: Apakah Olahraga saja bisa Menyebabkan Pembesaran Badan pada Pria?
Jadi tidak hanya komunitas di media sosial, tetapi penting juga untuk sebuah brand membangun komunitas tatap muka. Dalam pemilihan komunitasnya pun, brand harus mengetahui bidang-bidang yang selaras dengan produk yang ditawarkan.
Stella menjelaskan bahwa dalam memilih komunitas, cara yang ditempuh sama dengan pada saat brand menentukan segmentasinya.
Jadi hal yang penting dilakukan adalah memetakan terlebih dahulu komunitas apa saja yang ada di masyarakat, kemudian mengetahui value komunitas tersebut.
Jika kedua hal ini sudah dikantungi, maka mudah untuk brand melakukan pendekatan pada komunitas yang punya relevansi dengan brand tersebut.
Baca Juga: Aktivitas Penuh Sepanjang Hari, Amankah Berolahraga Di Malam Hari?