Sonora.ID - Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencapai target penjualan produk dan jasa dalam sebuah perusahaan.
Menjadi tugas masing-masing tim pemasaran untuk menemukan cara yang efektif demi menciptakan awareness masyarakat terhadap produk untuk membangun brand.
Salah satu strategi marketing yang bisa dilakukan adalah community marketing. Ini adalah cara lama yang mungkin sudah mulai dikesampingkan karena tertutup dengan digital marketing.
Namun, Irvan dari MarkPlus Inc, menyatakan bahwa jika teknologi dapat digunakan dengan baik, maka teknologi ini akan memudahkan terbentuknya komunitas yang kemudian memudahkan terjadinya community marketing.
Baca Juga: Karyawan Sering Keluar-Masuk? Coba Tiga Langkah Jitu Dari Pakar Ini
“Community marketing itu adalah cara lama yang muncul kembali setelah zaman teknologi. Jadi kalau dulu tuh mungkin komunitas hanya sekitar kompleks perumahan, sekolah, atau kantor, tapi semenjak kemunculan sosial media semenjak 15 tahun yang lalu, komunitas itu makin mudah dibentuk sekarang,” jelas Irvan.
Brand yang baik adalah brand yang mempunyai komunitas yang baik, atau mempunyai sekelompok orang yang dengan suka rela membela brand tersebut di pasar. Hal ini menunjukkan bahwa brand tersebut memiliki posisi tersendiri dalam diri pelanggannya.
Baca Juga: Pentingnya Customer Relationship Management dalam Tingkatkan Penjualan
Community marketing dinilai penting dan cocok dengan budaya Indonesia, karena bagi Stella dari MarkPlus, Inc, sangat mudah menemukan komunitas di masyarakat Indonesia.
Meskipun kemajuan teknologi sangat memudahkan kebutuhan berkomunitas, namun Irvan juga menjelaskan bahwa semakin digitalnya perkembangan zaman, maka orang menjadi semakin membutuhkan komunitas tatap muka.
“Ada hal-hal yang mungkin tidak bisa diungkapkan dalam teks, atau lewat video, jadi memang harus ketemu secara langsung. Maka, interaksi inilah yang harus difasilitasi dengan si brand, dengan kegiatan-kegiatan komunitas. Sehingga kegiatan itu bisa mendatangkan value added dari brand,” jelas Irvan.
Baca Juga: Apakah Olahraga saja bisa Menyebabkan Pembesaran Badan pada Pria?
Jadi tidak hanya komunitas di media sosial, tetapi penting juga untuk sebuah brand membangun komunitas tatap muka. Dalam pemilihan komunitasnya pun, brand harus mengetahui bidang-bidang yang selaras dengan produk yang ditawarkan.
Stella menjelaskan bahwa dalam memilih komunitas, cara yang ditempuh sama dengan pada saat brand menentukan segmentasinya.
Jadi hal yang penting dilakukan adalah memetakan terlebih dahulu komunitas apa saja yang ada di masyarakat, kemudian mengetahui value komunitas tersebut.
Jika kedua hal ini sudah dikantungi, maka mudah untuk brand melakukan pendekatan pada komunitas yang punya relevansi dengan brand tersebut.
Baca Juga: Aktivitas Penuh Sepanjang Hari, Amankah Berolahraga Di Malam Hari?