Artinya dalam hal ini, pencari kerja yang baru lulus harus memiliki kompetensi, pengalaman kerja magang, atau akitif dalam organisasi kampus yang memang sesuai dengan bidang pekerjaan yang hendak dimasukinya.
Frekuensi aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan juga akan dilihat oleh perusahaan.
Hal ini untuk memperkirakan apakah aktivitas tersebut bisa diimplementasikan dalam pekerjaan si pencari kerja tersebut.
Baca Juga: Apakah Olahraga saja bisa Menyebabkan Pembesaran Badan pada Pria?
Setelah organisasi dan aktivitas itu dapat tertuang dengan baik melalui CV, atau bahkan ada sertifikat yang menunjukkan keikutsertaan calon karyawan, biasanya perusahaan akan memanggil ke tahap selanjutnya, yaitu interview.
Dalam interview, fresh graduate diharap mampu menceritakan dan menunjukkan kembali kompetensinya yang sesuai dengan bidang pekerjaannya.
“Kita akan menggali lagi orang tersebut pada tahap interview. Tapi menggalinya pun sesuai dengan apa yang kita butuh. Jadi kalau sebenarnya orangnya baik dalam kompetensi adaptasi, tapi kita gak butuh, belum tentu lulus juga. Kalau tidak cocok ya harus mengerti kenapa ditolak,” tutup Yohandi.
Baca Juga: Lisa Blackpink Donasikan Rp 46 Juta untuk Kampung Halamannya