Sonora.ID - Tulang rawan adalah bagian tulang dengan kekerasan yang lebih rendah dari pada tulang lainnya dalam tubuh. Meski tidak sekeras tulang lain, namun tulang rawan memegang peranan penting dalam tubuh manusia.
Tulang rawan memegang peranan sebagai sambungan antara dua tulang, juga sebagai bantalan tulang yang ada disekitarnya, seperti layaknya shockbreaker pada kendaraan.
Namun, seiring berjalannya waktu, tulang rawan ini sering kali mengalami penipisan, dan menjadi kasar.
Baca Juga: Kenali Jenis dan Tanda-Tanda Penyakit Stroke, Jangan Sampai Terlambat
Dr. Susanti dari Medical Centre Kompas Gramedia menyatakan bahwa penipisan ini nantinya akan menyebabkan rasa nyeri, dan keluhan inilah yang disebut dengan Osteoarthritis.
“Lama-lama dia menipis-menipis dan hilang, nah ini akan menimbulkan nyeri yang hebat. Inilah yang dinamakan dengan Osteoarthritis. Nyeri ini disebabkan karena tulang langsung bertemu dengan tulang lainnya tanpa adanya sambungan atau bantalan itu tadi,” jelas dr. Susanti.
Selain faktor usia, faktor kedua yang sangat-sangat berpengaruh adalah tingginya berat badan, karena pastinya beban yang disanggah pun akan lebih berat. Tulang rawan yang terkikis biasanya pada sendi-sendi penopang, misalnya pada lutut, dan pinggul.
Baca Juga: Takut Diabetes? Perhatikan Ciri, Tipe, dan Kadar Gula Ideal Berikut
“Jadi, kalau kita punya berat badan yang berlebih atau kegemukan, tolong dikurangi sedikit demi sedikit. Karena beda 5 kilo saja, keluhan-keluhan Osteoarthritis akan sangat berkurang secara bermakna. Coba turunin 5 – 10 kilo, dengan kurangin nyemil, dan tambah gerak,” tambah dr. Susanti.
Dr. Susanti juga menjelaskan bahwa keluhan ini lebih banyak diderita oleh kaum perempuan. Penyebabnya belum diketahui dengan jelas, namun secara statistik memang perempuan lebih banyak menderi penyakit yang biasa disebut OA ini.
Baca Juga: Resmi Rilis, Ini Dia Lirik Lagu ‘Feel Special’ Milik Girlband TWICE
Penyakit ini adalah jenis penyakit genetik, yang artinya jika seseorang memiliki orang tua atau turunan yang mengidap penyakit OA, maka kemungkinan orang tersebut mengidap keluhan yang sama akan semakin tinggi.
Osteoarthritis ini biasanya menimbulkan rasa nyeri khususnya pada saat bangun tidur, Pada bagian tulang rawan yang menipis akan terasa kaku. Namun, setelah melakukan gerakan-gerakan kecil, nyeri tersebut akan mulai berkurang.
“Kalau setelah istirahat, misalnya setelah duduk lama, atau tidur lama, nanti sakitnya muncul lagi. Kemudian setelah 15 menit atau setengah jam dalam posisi yang bergerak, baru dia enak lagi,” tutup dr. Susanti. (*)
Baca Juga: Shawn Mendes Foto dengan Blackpink Tanpa Kehadiran Rosé, Kenapa?