Sonora.ID - Dalam berkehidupan manusia selalu dihadapkan dengan sebuah pilihan, banyak pertimbangan yang harus kita tentukan dari mulai keuntungan hingga risiko yang akan kita dapatkan dalam memilih keputusan tersebut.
Begitu juga halnya dengan memilih jenis aki yang akan anda gunakan pada kendaraan. Jangan sampai niat hati ingin memilih keputusan yang tepat, tapi justru menimbulkan masalah baru pada kendaraan anda.
Klinik Otomotif Sonora bersama Bebin Djuana akan memberikan solusi bagi anda yang bingung menentukan aki yang tepat untuk kendaraan anda.
Aki atau baterai mobil merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan energi listrik dari altenator, aki ini dipiliih biasanya sesuai dengan kondisi dari pemilik dan kendaraan yang dimiliki.
Baca Juga: Sering Disepelekan, Ini Pentingnya Bersihkan Saringan & Tangki Bensin
Ada 2 jenis aki yang digunakan oleh kendaraan yaitu aki konvensional atau basah dan aki free maintenance atau kering.
Aki Konvensional atau Aki Basah
Aki basah adalah aki yang paling umum banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Dinamakan aki basah karena didalam aki tersebut terdapat cairan elektrolit atau atau air aki yang berupa asam sulfat.
Air aki basah ini mengandung timah antimoni yang bakal cepat habis karena besarnya potensi penguapan.
Dalam penggunaannya aki ini harus sering diperhatikan oleh pemiliknya, minimal sebulan sekali, karena aki basah perlu adanya rutinitas dalam pengisian ulang cairan elektrolit, apabila aki tersebut sampai posisi kosong maka akan memperpendek usia aki tersebut atau soak.
Baca Juga: Mobil Panas Saat Dipakai di Atas 100 Km/Jam? Mungkin Ini Penyebabnya
Aki Free Maintenance atau Aki Kering
Aki ini sering juga disebut dengan aki kering. Aki ini sangat cocok dipilih bagi anda yang memiliki kesibukan dalam beraktivitas, karena pada dasarnya aki ini merupakan aki yang bebas perawatan.
Dengan aki kering ini, pemilik kendaraan tidak perlu secara rutin megisi dan mengecek kondisi cairan elektrolit, karena cairan ini sudah diisi dan diatur oleh pabrikannya.
Namun meskipun tidak perlu rutinitas yang beraarti dalam pengecekan, pemilik mobil harus tetep memperhatikan kondisi dari fungsi kelistrikan yang ada pada kendaraan tersbut, agar semua komponen tetap dalam kondisi aman dan terjaga.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menjaga Interior Mobil Anda Awet? Ini Tips dari Pakar
Aki kering dijual dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan aki konvensional atau basah, hal ini dikarenakan aki kering menggunakan cairan elektrolit yang mengandung timah kalsium sehingga lebih hemat dalam proses penguapannya.
Untuk menentukan aki kering masih dalam keadaan layak pakai atau tidak, biasanya pada aki tersebut terdapat lampu indikator.
Jika lampu indikator berwarna hijau, itu berarti kondisi aki masih dalam keadaan baik, lalu apabila kondisi aki menunjukan lampu indikator berwarna putih maka perlu adanya proses pengecasan ulang. Namun apabila lampu indikator menunjukan warna merah, maka perlu adanya penggantian komponen dari aki tersebut.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Minyak Rem dan Kopling Mobil?