Sonora.ID - Indonesia terkenal dengan kekayaan alamnya, banyak wisatawan dalam negeri dan luar negeri yang menjadikan keindahan alam Indonesia sebagai tujuan wisata pada saat berlibur.
Wisata yang biasanya diminati adalah wisata laut, karena memang sekitar 70% bagian dari negara kepulauan ini adalah perairan.
Menjadi disayangkan ketika masyarakat Indonesia itu sendiri tidak menjaga, dan menikmati kekayaan bahari itu. Cara menikmatinya pun tidak hanya dengan berlibur ke wisata perairan, tetapi juga bisa dengan membangun bisnis di bidang Pariwisata Bahari.
Baca Juga: Mungkinkah Menjadi Seorang Enterpreneur Ketika Sudah Berkeluarga?
Direktur Utama PT Alur Fortuna Abadi, Aditya Suropati menjelaskan bahwa memang kekayaan bahari Indonesia ini bisa dikembangkan dan dimanfaatkan melalui industri pariwisata bahari.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa walaupun wisata bahari ini sangat luas dan banyak, namun bisnis yang bergerak di bidang ini masih sangat minim.
“Kesempatannya masih sangat besar, yang saya encourage itu, kita jangan mau kalah sama orang asing, mereka banyak yang bikin trade centre di sini, kita tuan rumah tersingkir. Jadi, selain mengedukasi, yang perlu dilakukan adalah cari tempat baru, terus namakan dengan nama kita,” tambah Aditya.
Baca Juga: Penting! Inilah Pengaruh Internet of Things pada Revolusi Industri 4.0
Sebelum berkarir di bidang ini, yang terpenting adalah untuk menjaga kebersihan laut Indonesia, karena ketika laut kotor tidak ada lagi potensi yang bisa dikembangkan.
Setelah itu, Aditya juga menyarankan untuk tidak mengembangkan pulau-pulau kecil.
“Nah kebanyakan orang beli pulau-pulau kecil, padahal menurut saya lebih baik dia beli tanah atau bangun resort di pulau besarnya, karena pulau besar masih punya banyak potensi. Kalau orang diijinkan untuk bangun resort di pulau kecil, bagaimana cara pantau pemerintahan daerah untuk pendapatan daerah? Karena kontrolnya susah,” jelas Aditya.
Baca Juga: Sebelum Suntik Putih, Kenali Dulu Bahan dan Efek Sampingnya!
Pihaknya menegaskan bahwa lebih baik mematangkan industri di pulau besar terlebih dahulu, baru kemudian menjamah pulau-pulau kecilnya.
Hal ini juga dilakukan untuk konservasi, karena cenderung kondisi alam di pulau kecil lebih indah dari pada di pulau besar, karena jarang tersentuh oleh polusi.
“Di pulau kecil itu cenderung lebih bagus karangnya, dan kalau ini dilimpahkan pada resort tertentu, akhirnya orang yang bisa nikmati, dan kalau dia kelolanya enggak benar ya jadi ancur-ancuran semua di situ. Ini yang sering terjadi, dan yang kemarin terjadi di pulau seribu juga. Walaupun sekarang sudah lebih baik,” tutup Aditya.
Baca Juga: Baru Sebulan Jadi Youtuber, Vanessa Angel Raup Penghasilan Rp172 Juta