Ia melajutkan seberapapun kelebihan yang dimiliki seseorang, tidak akan cukup banyak untuk menutupi kekurangannya.
“Ada seseorang yang pintar, tapi sombong dan kasar sekali. Kelebihan yang sangat hebat dan pintar itu, sebenarnya tidak menutupi kekasaran dan kesombongannya itu. Jadi setiap orang itu sadar kita punyakelebihan, tapi kita juga harus sadar apa kekurangan kita,” tambahnya.
Ia melanjutkan, dalam sebuah sinergi terdapat sebuah kepentingan. Setiap individu pasti mempunyai kepentingan, namun jika berbicara perusahaan, harus mengutamakan kepentingan perusahaan.
Baca Juga: Pahami Dulu 5 Risiko Ini Sebelum Menggunakan Fitur Pay Later
“Ada satu pola pikir yang harus dikembangkan untuk membangun sebuah sinergi, yang disebut pola pikir menang-menang (win-win solution). Karena jika orang kekeuh ke kepentingannya sendiri, orang tersebut akan cenderung berpola pikir win-lose, I win you lose,” ungkap dia.
"Salah satu prinsip sinergi adalah membangun kepercayaan dalam organisasi. Kondisi saling memercayai harus dibangun walaupun memerlukan waktu. Ini penting karena kepercayaan (trust) yang bijak dan cerdas adalah hal yang dapat mengubah sesuatu atau mewujudkan dinamika menuju perubahan yang diharapkan," tutupnya. (*)
Baca Juga: Ingin Bisnis Makin Berkembang? Jangan Sepelekan Etika Bisnis Ini