Selain itu dalam menjalankan profesi sebagai make up artist, penting juga untuk menyesuaikan dengan tren atau selera segmentasi yang disasar.
Misalnya saja di Indonesia, biasanya klien lebih menyukai make up Thailand look.
“Di Indonesia, make up Korea itu sudah selesai tren-nya di 2018. Sekarang kita make up-nya sudah ke Thailand look. Kalau dilihat make up sekarang itu, udah mulai natural, lalu shimer-nya sudah enggak seheboh dulu, lalu juga tone-nya sudah mulai oranye, atau warna tembaga. Nah itu ternyata kiblatnya kepada make up Thailand,” jelas Arienda.
Baca Juga: Salah Penerapan Diet Vegan, Kulit Jaden Smith Berubah Jadi Abu-Abu
Akibat lain dari adanya tren ini adalah beberapa orang menjadikan make up sebagai hal yang penting dan harus dimiliki.
Namun, Arinda menyatakan bahwa penting atau tidaknya make up ini sangat bergantung dengan pekerjaan yang dijalani.
“Penting itu tergantung occasion dan pekerjaannya. Kalau misalnya pekerjaannya harus di pabrik, dan berhubungan dengan alat-alat berat, kenapa kamu harus make up-an? Kasian banget mukanya lebih baik pakai skin care saja. Tapi kalau kamu seorang PR, Sekretaris, atau Customer Relation harus ketemu client, kalau enggak makeup kan mewakili perusahaannya jadi harus terlihat baik,” jelas Arienda. (*)
Baca Juga: Yuk, Stop Stigma Negatif Kepada Para Korban Pelecehan Seksual