Peran Teknologi Finansial dalam Literasi dan Inklusi Keuangan

4 Oktober 2019 16:22 WIB
Financial Techology
Financial Techology ( https://www.freepik.com)

Sonora.ID - Perkembangan teknologi tidak hanya dirasakan pada bidang komunikasi dan transportasi, tetapi juga dirasakan pada bidang ekonomi.

Salah satu tanda kemajuan teknologi di bidang ekonomi adalah dengan adanya teknologi finansial.

Perkembangan ekonomi di Indonesia sedang menghadapi beberapa permasalahan. Menurut Founder Financial Wisdom, Eko P. Pratomo, menjelaskan bahwa ada dua masalah besar di bidang ekonomi Indonesia, yaitu literasi keuangan dan inklusi keuangan.

Literasi keuangan, pastinya berkaitan dengan pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola uang.

Baca Juga: Yuk Intip! Ini Lima Tips Sederhana untuk Memulai Usaha 'Jastip'

Sedangkan inklusi keuangan, berkaitan dengan instrument keuangan. Orang dengan literasi keuangan yang tinggi, akan memiliki inklusi keuangan yang tinggi juga.

“Kalau orang literasinya rendah, bagaimana bisa orang tersebut bisa mengenai instrument keuangan? Dan belum tentu orang yang punya banyak orang bisa nabung, bisa juga orang punya banyak uang tapi hutangnya juga banyak,” jelas Eko.

Pihaknya juga menjelaskan memang benar inklusi keuangan perbankan di Indonesia cukup tinggi, yaitu hampir menyentuh 70%.

Sedangkan inklusi keuangan pasar modal di Indonesia ini baru mulai meningkat pada saat adanya platform digital untuk membantu transaksi, atau yang disebut dengan Financial Technology (fintech).

Baca Juga: Ingin Menjadi Pemimpin yang Baik? Perhatikan Arah Komunikasi Anda

“Adanya fintek ini akan sangat meningkatkan secara signifikan dalam jangka waktu yang relatif tidak terlalu lama, baik dalam literasi, maupun inklusi keuangan,” tambah Eko.

Namun, Islamic Finance Specialist, Mohammad B. Teguh menambahkan, kemajuan fintek ini tidak hanya membawa dampak positif.

Banyak penipuan yang bermunculan pun menggunakan perkembangan teknologi ini, maka menjadi penting bagi pengguna fintek untuk melengkapi diri dengan literasi yang baik.

“Fintek ini adalah memang suatu teknologi yang sangat memudahkan kita melakukan invetasi, sangat memudahkan kita untuk memenuhi kebutuhan kita. Tapi memang kita harus meningkatkan literasi kita. Jangan sampai orang tahunya hanya peer to peer landing, kemudian enggak bisa bayar, dan dikejar-kejar oleh depkolektor,” tutup Teguh.

Baca Juga: Trailer Terbaru Frozen 2, Anna dan Elsa Berpetualang di Hutan Ajaib

Perlu disadari juga bahwa literasi keuangan masyarakat Indonesia masih pada kategori rendah, sehingga pada zaman perkembangan fintek ini, yang banyak bermunculan adalah teknologi pinjaman. Akan sangat mudah di masa sekarang ini untuk mengajukan pinjaman.

“Jadi tidak heran bahwa demand masyarakat sendiri, yang paling banyak membutuhkan adalah mereka yang membutuhkan pinjaman. Nah, kita berharap dengan adanya literasi keuangan, pemanfaatannya akan lebih seimbang,” tutup Eko.

Eko juga menjelaskan beberapa kategori fintek yang harus dikenali, di antaranya adalah payment, aggregator, peer to peer lending atau yang dikenal dengan pinjaman, dan yang terkahir adalah pengelolaan risiko dan menejemen investasi atau yang disebut dengan financial planner.

Baca Juga: Jalani Terapi, Charli XCX Buka Suara Soal Stigma Kesehatan Mental

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm