Sonora.ID - Menopause adalah sebuah fase dalam kehidupan seorang wanita ketika siklus haid sudah terhenti. Biasanya ini terjadi secara alami pada wanita dengan usia diatas 45 tahun.
Menopause sendiri terjadi karena indung telur wanita berhenti memproduksi hormon estrogen dan progesteron.
Seorang wanita dianggap telah mencapai masa menopause ketika dia tidak mengalami menstruasi selama satu tahun penuh.
Baca Juga: Bisa Timbulkan Masalah Seksual, Kenali Tanda Post Menopause Syndrome
Saat seorang wanita mengalami menopause, tidak hanya siklus menstruasi yang berhenti namun juga terjadi perubahan fisik, tingkat kesuburan menurun, hingga menurunnya gairah seksual.
Seorang wanita yang sudah menginjak menopause, memiliki resiko yang lebih tinggi terkena penyakit jantung dan osteoporosis dibandingkan pria.
Meski biasanya terjadi pada wanita dengan usia diatas 45 tahun, dalam beberapa kondisi, seorang wanita dapat mengalami menopause dini karena berbagai faktor kesehatan.
Baca Juga: Apakah Wanita Menopause Perlu Melakukan Esterogen Replacement Therapy?
Berikut adalah tiga faktor utama seorang wanita dapat mengalami menopause dini:
1. Primary ovarian insufficiency
Kondisi ini terjadi akibat kelainan genetik atau penyakit autoimun yang membuat indung telur berhenti berfungsi.
Saat indung telur tidak lagi berfungsi maka siklus mentruasi secara otomatis juga berhenti.
Baca Juga: Mungkinkah Memiliki Kehidupan Seksual yang Sehat Setelah Menopause?
2. Operasi pengangkatan rahim (histerektomi)
Umumnya seorang wanita yang melakukan histerektomi, secara tidak langsung akan mengalami masa menopause.
Namun seorang akan mengalami menopause jika indung telur miliknya ikut diangkat bersamaan dengan Rahim.
Baca Juga: Apakah Wanita Menopause Perlu Melakukan Esterogen Replacement Therapy?
3. Pengobatan kanker
Kemoterapi atau radioterapi untuk mengatasi kanker Rahim beresiko tinggi merusak indung telur.
Akibatnya seorang wanita yang kerap kali melakukan kemoterapi atau radioterapi sudah dipastikan akan mengalami menopause dini.
Baca Juga: Amankah Berhubungan Seksual bagi Penderita Penyakit Jantung?