5. Proses rekrutmen tidak normal, tapi tiba-tiba diterima kerja
Proses rekrutmen itu harus melewati beberapa tahapan, biasanya psikotes, wawancara, lalu penawaran kerja. Misalnya Anda mendapatkan tawaran kerja dan diminta untuk mengirimkan data diri untuk keperluan administrasi kantor baru, padahal Anda belum melakukan proses wawancara secara tatap muka, maka Anda perlu berhati-hati dengan perusahaan tersebut. Bisa jadi itu upaya penipuan yang ingin menyalahgunakan data dirimu.
Baca Juga: Wajib Dicoba! 5 Kunci Sukses Bisnis Kuliner di Era Teknologi
6. Diterima kerja, tapi pelamar diminta aktif menghubungi perusahaan
Ketika Anda dinyatakan diterima dalam suatu perusahaan, tapi kemudian setelah itu tidak ada tindak lanjut lagi, justru Anda yang menghubungi perusahaan.
Bisa jadi itu tanda bahwa perusahaan tidak terorganisir dengan baik, karena itu semua seharusnya tugas dari perusahaan, bukan calon pegawainya.
Baca Juga: Yuk Intip! Ini Lima Tips Sederhana untuk Memulai Usaha 'Jastip'
7. Saat proses rekrutmen, perusahaan meminta data diri yang tidak relevan
Hati-hati terhadap data diri yang Anda berikan untuk perusahaan yang bakal mempekerjakan Anda nantinya. Anda patut curiga jika mereka meminta data diri yang tidak relevan dengan urusan pekerjaan, misalnya rekening bank pasangan, atau surat kepemilikan rumah.
Data diri sangat sensitif untuk diumbar-umbar, sekalipun dalam rangka proses penerimaan tawaran kerja. Sudah banyak tindak kejahatan seperti penipuan misalnya, dengan menyalahgunakan data diri orang.