Sonora.ID - Mie instan merupakan solusi kelaparan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya anak kost. Hubungan antara mie instan dengan anak kost, seperti dua sejoli yang tidak bisa dipisahkan.
Bagaimana tidak? Karena selain murah dan mudah, mie instan memang memiliki rasa yang enak.
Tidak jarang ditemukan kasus seorang mengonsumsi mie instan lebih dari tiga kali dalam seminggu, bahkan lebih.
Dikutip dari AloDokter.com, dr. Arnold Fernando menjelaskan bahwa memang tidak ada pedoman pasti mengonsumsi mie dalam periode waktu tertentu.
Baca Juga: Selfie Dapat Menyebabkan Penuaan? Berikut Penjelasan Para Ahli
Namun, pihaknya juga mengimbau agar konsumsi mie instan tidak dilakukan setiap hari, apalagi dalam jumlah banyak.
“Mengonsumsi mie instan diharapkan tidak dikonsumsi setiap hari apalagi dalam jumlah banyak maupun frekuensi yang sering. Hal ini karena nilai gizi yang berada di dalam mie instant tidaklah seimbang. Di mana produk mie instant kebanyakan memiliki nilai karbohidrat yang tinggi dan juga memiliki kadar garam yang tinggi,” jelas dr. Arnold.
Konsumsi karbohidrat yang terlalu banyak secara terus menerus akan memicu kegemukan yang akhirnya bisa memicu berbagai masalah kesehatan nantinya.
Baca Juga: Sebelum Suntik Putih, Kenali Dulu Bahan dan Efek Sampingnya!
Sedangkan, mengonsumsi garam dalam jumlah banyak akan memicu terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi. Hipertensi yang dibiarkan dalam jangka waktu lama akan menyebabkan penyakit jantung hingga store.
Gizi yang tidak terkandung dalam mie instan adalah serat, sedangkan serat adalah gizi yang penting dan harus ada di tubuh setiap orang. Makanan yang tidak berserat akan dijadikan lemak sehingga memudahkan seseorang menjadi obesitas.
Baca Juga: Rencana Buka Bisnis Sembako? Berikut Tips yang Perlu Diperhatikan
Kandungan lain yang harus diperhatikan adalah banyaknya MSG dalam satu bungkus mie instan. Dalam sebuah penelitian, MSG disebut sebagai penyebab banyak penyakit, jadi disarankan lebih baik membuat bumbu sendiri, dengan tambahan sayuran, dan protein.
Dampak negatif tersebut memang tidak muncul dalam waktu dekat, namun akan terjadi setelah mengonsumsi dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang cukup lama.
Satu bungkus mie instan dengan ukuran normal menyumbang 400 KKal atau sebanding dengan 20% dari total kebutuhan energi harian. Secara nutrisi, kandungan tersebut tidak bisa memenuhi dan menjawab rasa lapar karena kebutuhan mikronutrisinya tidak terpenuhi.
Baca Juga: Peran Teknologi Finansial dalam Literasi dan Inklusi Keuangan