Salah satu konsep yang paling dirasa efektif adalah dengan adanya 'Bring Your Own Tumblr'. Penonton yang datang diimbau untuk membawa botol minum sendiri.
Pihak panita pun menyediakan booth 'Water Station' bagi para pengunjung, untuk dapat mengisi ulang botol minuman yang dibawa.
Bagi pengunjung yang ingin memanfaatkan Water Station ini tidak dipungut biaya wajib, tetapi disediakan kotak 'Suka Rela' bagi mereka yang mengisi ulang air minum.
Baca Juga: Keluarkan Lagu ‘Sims’, Lauv Segera Rilis Album ‘How I’m Feeling’
Edo, salah satu penikmat musik yang tidak pernah absen setiap konser musik tahunan ini pun merasakan perubahan dari tema & konsep yang dibawakan.
“Kerasa banget perbedaannya, karena tahun ini kita disuruh bawa tumbler, jadi mengurangi plastik juga. Dan di sini lebih banyak tong sampahnya, dan orang-orang juga sudah sadar buang sampah pada tempatnya, jadi enggak terlalu berantakan enggak kayak tahun sebelumnya, tahun pertama, kedua,” jelas Edo ketika ditanyai oleh tim Sonora.id tentang perbedaan Synchronize Fest 2019, dengan tahun-tahun sebelumnya.
Tema ini mengajak seluruh penonton, pengisi acara bahkan anggota penyelenggara agar dapat menunjukkan kepedulian mereka akan hubungan manusia dengan manusia, juga hubungan manusia dengan alam.
Acara tahunan ini bukan lagi hanya sekedar sebuah perayaan musik Indonesia, tetapi juga pergerakan budaya urban dan populer.
Wah, konsep dan tema seperti ini sepertinya cocok diterapkan di konser-konser selanjutnya.
Baca Juga: 3 Mantan Artis Cilik yang Sukses di Luar Dunia Hiburan, Siapa Saja?