Sonora.ID - World Economic Forum (WEF) melakukan pengamatan tentang naik dan turunnya investasi di negara Indonesia. Forum ekonomi tersebut menemukan 16 faktor penyebab lambatnya investasi di Indonesia.
Dari 16 faktor tersebut, korupsi adalah yang menjadi permasalahan utama atau penghalang iklim investasi di negeri kepulauan ini. Korupsi dianggap menjadi kendala utama yang sangat menggangu dan merugikan negara.
Baca Juga: 7 Gaya Kepemimpinan Bos di Perusahaan, Mana yang Lebih Baik?
Menurut kajian yang dilakukan oleh World Economic Forum (WEF), menempatkan korupsi dengan skor tertinggi mencapai 13,8 sebagai faktor utama penghambat investasi untuk negara Indonesia.
Praktik-praktik korupsi seperti suap, gratifikasi, favoritisme, dan pelicin, yang dilakukan hampir diberbagai sektor, memberikan dampak yang merugikan bagi para investor.
Adapun efek langsung yang akan ditimbulkan dari berbagai praktek korupsi adalah hadirnya persaingan yang tidak sehat, dan kesenjangan serta distribusi ekonomi yang tidak merata.
Baca Juga: Bagaimana Peran Layanan Jasa Logistik pada Kemajuan Bisnis e-Commerce?
Akibat lain yang harus diterima oleh Indonesia karena adanya praktek korupsi adalah tingginya biaya ekonomi, hingga dapat menimbulkan ekonomi bayangan, menciptakan ketidakpastian hukum, dan alokasi sumber daya perusahaan yang tidak efisien.
Selain korupsi, deretan faktor lain seperti inefisiensi birokrasi menduduki skor 11,1. Dilanjutkan dengan akses ke pembayaran yang meraih angka 9,2, dan juga infrastruktur yang tidak merata dengan angka sekitar 8,8. Selain itu, ada pun faktor kebijakan tidak stabil dengan angka 8,6 yang melengkapi 5 faktor utama.
Baca Juga: 7 Gaya Kepemimpinan Bos di Perusahaan, Mana yang Lebih Baik?
Di sisi lain, alasan lainnya yang juga sering kali mengganjal investasi dalam negeri adalah instabilitas pemerintah yang mendapat skor 6,5.
Kemudian tarif pajak yang di peringkat 6,4. Lalu etos kerja buruh mendapat poin 5,8, regulasi pajak 5,2, dan pajak 4,7.
Kelima alasan di atas melengkapi 10 besar faktor yang menjadi penghalang perkembangan inflasi di Indonesia.
Sementara enam sisanya adalah pendidikan tenaga kerja rendah 4,3, kejahatan dan pencurian 4, peraturan tenaga kerja 4, kebijakan kurs asing 3, kapasitas inovasi minim 2,5 dan kesehatan masyarakat buruk 1,8.
Baca Juga: Target Bisnis Anda Tertunda? Coba Implementasikan Kiat Berikut