Sonora.ID - Melalui website resmi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan keputusan untuk menarik (recall) seluruh obat lambung yang mengandung ranitidin.
Meski obat yang mengandung ranitidin sangat efektif untuk meredakan rasa sakit yang berkaitan dengan lambung, namun ternyata obat tersebut memiliki dampak yang lebih buruk dari hanya sekedar penyakit lambung.
BPOM menuturkan bahwa kandungan ranitidin dalam obat lambung dapat memicu perkembangan sel-sel kanker dalam tubuh.
Baca Juga: Hobi Percantik Kuku Anda dengan Kuteks? Hati-Hati Efek Sampingnya
Keputusan penarikan seluruh obat yang mengandung ranitidin terkait informasi yang diberikan oleh Badan kesehatan Amerika, US FDA dan EMA tentang ranitidin yang mengandung unsur NDMA sebagai pemicu sel kanker.
"Industri farmasi juga diwajibkan untuk melakukan pengujian secara mandiri terhadap cemaran NDMA dan menarik secara sukarela apabila kandungan cemaran melebihi ambang batas yang diperbolehkan," tulis BPOM dalam akunnya.
Lebih lanjut, saat ini BPOM sedang melakukan pengambilan dan pengujian beberapa sampel produk ranitidin.
Baca Juga: Anak Kost dan Sering Makan Mie Instan? Apa Akibat yang Ditimbulkan?
Obat lambung yang mengandung ranitidin biasanya digunakan untuk meredakan masalah lambung, asam lambung, bisul lambung, usus dan bahkan penyakit tenggorokan.
Senyawa yang terkandung dalam ranitidin bersifat karsinogenik jika di konsumsi melebihi ambang batas yang ditentukan, bahkan sel kanker dapat berkembang dengan baik jika obat tersebut dikonsumsi setiap hari.
Menurut studi, nilai ambang batas cemaran NDMA yang diperbolehkan adalah 96 ng/hari. Itu adalah jumlah yang aman untuk dikonsumsi sehari-hari.
Baca Juga: Kenapa Tubuh Kita Jadi Rentan Sakit Saat Masuk Musim Pancaroba?
Obat lambung yang mengandung ranitidin biasanya berbentuk sirup, tablet maupun injeksi.
Meski obat tersebut terbukti memiliki kandungan senyawa NDMA yang sedikit namun US FDA dan EMA tetap merekomendasikan para pasien yang terlanjur mengkonsumsi obat yang mengandung ranitidin untuk mengantinya dengan obat lain.
Hal ini dilakukan untuk menghindari tumbuh kembang sel kanker dalam tubuh pasien.
Baca Juga: Justin Bieber Hadir di Lagu '10.000 Hours' Bersama Dan + Shay