Sonora.id – Sembelit merupakan masalah umum yang dialami oleh banyak orang ketika frekuensi buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu. Gejala yang menyertai sembelit biasanya berupa perut kram, kembung, dan sering buang gas.
Menurut Dokter Susanti dari Medical Center Kompas Gramedia, penyebab dari sembelit sebagian besar adalah gaya hidup. Tidak hanya karena pola makan, tetapi juga disebabkan karena tidak aktif bergerak, jarang olahraga, stres, dan gangguan hormon.
Dokter Susanti menjelaskan konstipasi secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu konstipasi fungsional, dan konstipasi organik.
Baca Juga: Benarkah Kopi Menyebabkan Sembelit? Ini Penjelasan dari Dokter
Dalam kondisi konstipasi fungsional atau primer adalah dimana seseorang tidak bisa buang air besar, tetapi semua organ lainnya normal.
“Biasanya disebabkan oleh gaya hidup seperti kurang serat, kurang olahraga, atau mengonsumsi makanan yang membuat feses menjadi keras seperti suplemen besi dan kalsium”, ujar Dokter Susanti.
Konstipasi jenis kedua adalah organik atau sekunder jumlahnya lebih sedikit. Biasanya ketika diperiksa ada gangguan dari organ tubuh lainnya.
Baca Juga: Konsumsi Bagian Buah Ini Bisa Sembuhkan Masalah Sembelit Anda
Gangguan tersebut bisa terjadi di saluran cerna bisa di tempat lain yang menyebabkan gangguan sembelit.
Ada banyak penyebab sembelit menurut Dokter Susanti seperti berasal dari penyakit-penyakit lain seperti tiroid, diabetes, dan parkinson.
Bisa juga karena obat-obatan seperti suplemen, obat diuretik, dan obat-obatan untuk depresi. Bahkan kurang minum pun menyebabkan sembelit.
Baca Juga: Hati-Hati! Kanker Payudara Ternyata Dapat Menyerang Kaum Pria
Usia juga mempengaruhi sembelit. Orang berusia lanjut biasanya lebih banyak mengalami sembelit akibat lupa minum dan sensor haus pada orang tua sudah tidak berfungsi dengan baik, orang yang sudah berusia lanjut dalam mengonsumsi makanan biasanya banyak memilih karena fungsi gigi nya sudah kurang baik sehingga sulit untuk memakan makanan yang keras seperti sayu kangkung, atau buah-buahan yang keras. Dan orang yang berusia tua juga cenderung malas bergerak.
Berikut gejala-gejala sembelit menurut Dokter Susanti:
Baca Juga: Kenali Takaran dan Jenis Karbohidrat yang Baik untuk Tubuh Manusia
Dampak dari sembelit menurut Dokter Susanti jika sudah berlangsung lama bisa terjadi pendarahan saluran cerna bawah, bisa terkena hemoroid atau wasir, wasir sendiri bisa berujung ke anemia, dan anemia bisa menyebabkan penyakit jantung.
Dokter Susanti memberi saran yang harus dihindari agar tidak terkena sembelit adalah makanan yang tinggi lemak dan rendah serat, minuman yang menyebabkan dehidrasi dan terlalu manis. Sebagai gantinya boleh mencoba buah-buahan kering seperti plum dan kurma.
Baca Juga: Apakah Ejakulasi Dini Bisa Memiliki Keturunan? Ini Kata Seksolog
Dokter Susanti menjelaskan bahwa pada umumnya kita membutuhkan sekitar 2 kali porsi buah dan 3 kali porsi sayur dalam sehari untuk memenuhi serat dalam tubuh.
Dokter Susanti menyarankan untuk mempunyai pola hidup sehat mulai dari makanan berserat , minum 4-8 gelas sehari, aktif bergerak, dan jangan ditahan-tahan ketika sudah merasa ingin buang air besar. (Sienty Ayu Monica)
Baca Juga: Dapat Memicu Kanker, BPOM Resmi Tarik Obat Ini dari Pasaran