Sonora.ID - Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi.
Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan.
Ada beragam risiko investasi yang bakal kita alami jika memutuskan terjun ke salah satu instrumen investasi. Masing-masing dari investasi yang kita tentukan memiliki toleransi risiko berbeda-beda.
Baca Juga: Pakar: Jangan Gunakan Teknologi untuk Konsumsi Saja, Investasi Juga
Berbagai macam resiko akan kita alami dalam melakukan segala hal, termasuk investasi. Sebut aja seperti adanya perubahan suku bunga, volatilitas pasar, inflasi, atau risiko lainnya yang menyebabkan pengurangan imbal hasil investasi kita.
Tapi yang jadi pertanyaan adalah, gimana sih cara mengukur toleransi risiko investasi? Apakah investasi dengan imbal hasil besar memang cocok buat mental kita terutama bagi milenial?
Berikut adalah indikator-indikator yang bisa digunakan untuk menentukan profil risiko saat berinvestasi.
Baca Juga: Peran Teknologi Finansial dalam Literasi dan Inklusi Keuangan
Tujuan
Sebelum berinvestasi, tanyakan pada diri anda "apa tujuan anda berinvestasi?" apakah untuk dana pensiun, pendidikan anak, atau liburan ke luar negeri.
Ini merupakan cara yang paling mendasar dan tentunya harus ditentukan terlebih dulu sebelum memulai investasi. Hal ini perlu dilakukan saat kamu udah mengetahui risiko investasinya.
Baca Juga: Perkembangan Teknologi Pengaruhi Motivasi dan Keinginan Milenial
Dana Darurat
Meskipun semakin banyak dana yang kita gunakan investasi berpotensi menghasilkan keuntungan yang banyak juga, alangkah baiknya kamu tetap menyisihkan dana untuk berjaga-jaga atau dana darurat.
Alokasi dana investasi yang ideal sejatinya berkisar antara 10 hingga 20 persen per bulan. Sekarang tinggal dilihat aja, 20 persen dari total penghasilan perbulanmu berapa?
Baca Juga: Target Bisnis Anda Tertunda? Coba Implementasikan Kiat Berikut
Usia
Usia menentukan besar kecilnya potensi untung yang dapatkan dari investasi. Saat usia muda, bekerja keras dan mencari pekerjaan sampingan demi menebalkan dompet mungkin bukan halangan.
Oleh karena itu, jika sewaktu-waktu investasi kita gagal, kamu masih bisa mencari sumber penghasilan lain buat menutupi kerugian tersebut.
Baca Juga: Meningkatkan Produktivitas Bisnis Kecil dengan Memanfaatkan Teknologi