Sonora.ID - Setiap orang pasti pernah mengalami kekecewaan.
Kekecewaan muncul biasanya karena tidak tercapainya harapan yang diinginkan oleh seseorang.
Untuk itu perlu adanya sebuah upaya seseorang untuk dapat mengelola sebuah kekecewaan agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Menurut pakar kebahagiaan dan motivatior Leadership and Happines, Arvan Pradiansyah, dapat berteman dengan kekecewaan perlu adanya pemahaman antara kecewa dengan kesedihan.
Meskipun kedua hal tersebut beda tipis, namun kecewa dan sedih memiliki makna yang sangat berbeda jauh.
Baca Juga: Sebelum Anda Berinvestasi, Yuk Coba Kenali Dulu Profil Risikonya
“Jadi intinya kekecewaan itu adalah tidak mendapatkan apa yang kita harapkan, sedangkan kesedihan yaitu mendapatkan apa yang tidak kita harapkan,” ujar Arvan.
Jika Anda tidak dapat membedakan antara keduanya, maka sudah dipastikan Anda tidak akan bisa mengelola kekecewaan tersebut dengan baik.
Arvan pun menjelaskan jika kesedihan merupakan hal yang tidak dapat diantisipasi, sedangkan kekecewaan adalah suatu hal yang dapat diantisipasi.
Terdapat tiga cara yang dapat digunakan untuk dapat mengantisipasi kekecewaan, di antaranya:
Baca Juga: Pentingnya Self Management untuk Mengoptimalkan Self Development
Realistis
Dengan bersikap secara realistis, seseorang dapat menghindarkan kekecewaan.
Pahami kemampuan diri Anda dengan baik, jika Anda ingin mengambil sebuah langkah, pastikan terlebih dahulu apakah hal tersebut sesuai dengan kemampuan diri Anda atau tidak.
Jika tidak, jangan ambil langkah tersebut, karena tidak menutup kemungkinan akan berakibat pada kegagalan.
Siap menang dan kalah
Sikap ini sering terjadi dalam berkompetisi, hal ini pun yang harus kita hadapai dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Milenials, Ini Pentingnya Membangun Kepercayaan di Tempat Kerja
Buat lah sebuah kesalahan tersebut sebagai acuan untuk menjadi lebih baik.
“Dalam hidup, kita harus siap mempersiapkan skenario ini, kalaupun kalah kita sudah siap,” ujar Arvan.
Berserah
Arvan menjelaskan masih banyak orang-orang yang salah mengartikan dalam berserah.
“Berserah itu bukan ketika setelah pertandingan, melainkan sebelum pertandingan. Jadi sebelum bertanding kita tetep berserah kepada Tuhan untuk hasilnya, namun tetap disertai dengan berjuang dengan sekuat tenaga," tutur Arvan.
Apapun yang bisa Anda lakukan, lakukannlah semaksimal mungkin dengan catatan berserah kepada Tuhan pada awal pertandingan.
Baca Juga: Seberapa Penting Sebuah Komitmen dalam Strategi Meraih Kesuksesan?