Sonora.ID - Critical Thinking atau berpikir kristis pada anak sangatlah diperlukan dalam membangun karakternya.
Hal ini juga menjadi salah satu poin pemerintah untuk mengembangkan kemampuan anak dalam membangun potensi di kurikulum pendidikan 2013 yang terdiri dari 4 C yakni, Critical Thinking, Creativity, Communication dan Collaboration.
Baca Juga: Milenials, Ini Pentingnya Membangun Kepercayaan di Tempat Kerja
Diharapkan dengan ke empat point tersebut anak-anak sejak dini sudah bisa mengembangkan pola berpikir kritis yang bisa menggambarkan pengalaman dan pengetahuan yang ia miliki dalam suatu masalah.
Dalam program Smart Parenting di radio Smart FM, Anastasya Ang menjelaskan tujuan dari anak-anak untuk berpikir kritis yaitu untuk memberikan cara pikir yang tidak hanya langsung diterima saja oleh sang anak.
“Jadi si anak bisa mempertanyakan Why, ga langsung terima mentah-mentah, yang intinya untuk menghindari brainwashing” Ujar Anastasya
Anak yang berpikir kritis biasanya akan bertanya kepada seseorang terkait kenapa, mengapa, dan dari mana.
Baca Juga: Pentingnya Self Management untuk Mengoptimalkan Self Development
Jika anak-anak menanyakan hal tersebut, maka akan muncul dalam benak anak tersebut mengenai problem solving yang memberikan solusi secara kreatif dan positif.
Rasa ingin tahu anak-anak akan semakin banyak ketika bertambah usia, keingintahuan tersebut akan berubah menjadi sikap kritis ketika si anak sudah mulai memiliki kemampuan verbal yang membaik.
Baca Juga: Seberapa Penting Sebuah Komitmen dalam Strategi Meraih Kesuksesan?
“Nanti setelah kemampuan verbal muncul, mereka akan mempertanyakan hal tersebut kepada Anda,” Tambah Anastasya.
Dengan adanya pemikiran yang kritis pada anak, secara tidak langsung akan mempengaruhi kemampuan pada bahasa dan literasi.
Semakin banyak anak bertanya, maka akan semakin membentuk sebuah komunikasi dua arah yang baik, dengan komunikasi tersebut secara tidak langsung anak akan memperkaya kemampuan bahasanya.
Berkomunikasi secara rutin dengan beberapa media lain seperti televisi, buku dan internet pun akan secara tidak langsung mengembangkan bahasanya kedalam literasi.
“Saat kita menyampaikan pada anak, mereka akan menambah kosa kata, tata bahasanya mereka juga akan ter-upgrade, terutama pada saat baca buku tadi, karena anak akan menyerap apa yang diucapkan,” Katanya
Baca Juga: Perhatikan Dua Kunci Berikut agar Anda Tidak Mudah Menyerah