Sonora.ID - Setelah menikah dan hidup dalam satu rumah dengan suami, kaum wanita pasti sering mencium bau keringat pasangannya. Bahkan bisa dikatakan kita sudah familiar dengan aromanya.
Menurut studi yang dilansir dari buku Social Intelligence, aroma keringat pria bisa membawakan efek luar biasa pada emosi perempuan. Aroma tersebut dapat memberi efek yang menenangkan.
Bagi orang yang sudah menikah, paling tidak ada hanya ada 45 persen saja istri yang tidur di lengan suami dan mau mencium aroma ketiaknya.
Baca Juga: Seksolog Ungkap Kapan Waktu Terbaik untuk Berhubungan Seksual
Masih dalam studi yang sama, dikatakan bahwa perempuan yang mecium aroma keringat pria (suami) bisa mencerahkan suasana hari, membuat tubuh lebih rileks dan meningkatkan hormon-hormon reproduktif luteinisasi yang menyebabkan pembuahan.
Penelitian tersebut diperkuat dengan adanya studi yang menunjukkan hal tersebut dalam situasi yang klinis di sebuah laboratorium.
Kata ketua peneliti, Marlise Hofer, kebanyakan orang akan merasa nyaman saat dekat sama pasangan dalam kondisi stres.
Baca Juga: Waspada! Berhubungan Seksual Terlalu Intens Dapat Memicu Amnesia
"Nah temuan kami menunjukkan aroma tubuh pasangan bisa membawa efek baik saat wanita stres bahkan ketika secara fisik pasangan tidak hadir di sini," kata Merlise dikutip dari Essential Kids.
Penelitian dilakukan terhadap sampel dari ketiak para pria yang tidak menggunakan deodoran selama empat minggu diblender menjadi ramuan yang dioleskan pada bagian atas bibir perempuan muda yang telah menjadi sukarelawan bagi yang mereka pikir sebagai suatu studi tentang aroma produk seperti pemoles lantai dari lilin.
Baca Juga: Pola Konsumsi yang Buruk Ternyata Bisa Menyebabkan Mikropenis
Ketika aromanya berasal dari keringat pria daripada dari sumber lain, perempuan-perempuan ini merasa lebih rileks dan bahagia. Wah, cukup mengejutkan juga ya.
Sedangkan dalam situasi romantis, para peneliti yang hasil penelitiannya dipublikasikan dalam jurnal Biology of Reproduction mengatakan bahwa bau badan ini mungkin bisa memancing perasaan seksual juga.
Ketika pasangan berdansa, pelukan hormonal mereka diam-diam membuka jalan untuk membangkitkan hasrat seksual. Pada saat tersebut, tubuh mereka secara subliminal mengondisikan tubuh untuk berada dalam keadaan kondisif untuk reproduksi.
Baca Juga: Seksolog: Kecanduan Pornografi Bisa Timbulkan Salah Persepsi Soal Seks