Lakukan Tiga Hal Dasar Ini Agar Bisa Menjadi Menteri Keuangan Keluarga

21 Oktober 2019 12:53 WIB
Ilustrasi menteri keuangan keluarga
Ilustrasi menteri keuangan keluarga ( Freepik)

Sonora.ID - Dalam berkeluarga tentu ada salah satu orang yang memegang peran sebagai menteri keuangan.

Menteri ini bertujuan untuk mengatur keluar masuknya pengeluaran dan pendapatan dalam keluarga.

Menjadi seorang menteri keuangan keluarga tidak lah mudah, perlu adanya ilmu dasar yang harus dimiliki agar pengelolaan dapat berjalan dengan semestinya.

Dalam program Smart Financial Wisdom, Eko P Pratomo sebagai salah satu pendiri dan penasihat senior Halofina dan ahli finansial Halofina Mohammad B Teguh menjelaskan pentingnya memiliki dasar ilmu.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menjadi Pribadi Penuh dengan Belas Kasih di Masa Kini?

Tiga ilmu dasar yang harus dimiliki oleh seorang menteri keuangan keluarga ini antaralain:

Pengetahuan dasar pengelolaan dana

Eko P Pratomo menjelaskan perlu adanya pengetahuan terhadap jenis kebutuhan.

Ada dua jenis kebutuhan, yaitu kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang.

Jangka pendek adalah kebutuhan yang biasa dibutuhkan dalam rutinitas sehari-hari, dan jangka panjang adalah kebutuhkan yang memang dibutuhkan untuk masa depan.

Pahami terlebih dahulu jenis kebutuhan diatas agar Anda dapat mengelola keungan dengan baik.

Selain itu, perlu adanya kesehatan kondisi keuangan.

Baca Juga: Mau Hidup Selalu Bahagia? Ikuti 5 Tips Sederhana Ini Menurut Ahli

“Jangan pernah lebih besar pasar dari pada tiang, jadi biar bagaimanapun seberapa besar, seberapa  kecil income nya, tetap pengeluaran itu harus selalu lebih rendah dari pengahasilan kita,” Ujar Eko.

Anggaran pun menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan dalam berumah tangga, salah satunya adalah kebutuh lifestyle.

Buatlah beberapa list terencana untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Jika list anggaran tidak diterapkan maka dengan mudah timbul sifat konsumtif yang bisa membuat keuangan Anda menjadi terganggu.

Baca Juga: Sembuhkan Penyakit 'BED' dalam Perusahaan dengan Terapkan 'LOVE'

Management risiko

Perlu adanya pemikiran untuk mengelola kemungkinan terjadinya sebuah risiko.

Meninggalnya pencari nafkah utama merupakan salah satu risiko yang bisa mengganggu keuangan keluarga.

Cara lain untuk menghadapi risiko ini adalah dengan adanya asuransi jiwa, kesehatan, aset, dan dana darurat.

Selain itu, perlu adanya utang yang produktif, usahakan jika Anda berhutang cicilannya maksimal  1/3 dari penghasilan yang didapatkan.

Kesadaran mempersiapkan masa depan

Seseorang yang tidak memiliki tujuan, biasanya akan cenderung tak terarah.

Buatlah sebuah tujuan yang baik untuk menghadapi masa depan yang cerah.

Lakukanlah diskusi bersama dengan pasangan Anda untuk menentukan arah di masa depan, baik itu tiga atau lima tahun kedepan.

Baca Juga: Pakar: Pola Pikir Kritis Anak Bisa Dapat Tingkatkan Kemampuan Verbal

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm