Sonora.ID - Mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Erick Thohir meraih tawaran kursi menteri dari Jokowi.
Ia mengaku menjadi menteri bukan jabatan yang ‘wah’, karena adanya tanggung jawab yang besar yang akan ditanggung.
“Jabatan ini bukan euforia, tapi amanah yang menurut saya ini sangat berat untuk dijalankan,” ujar Erick saat ditemui wartawan di kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Baca Juga: 5 Fakta Wishnutama yang Siap Jadi Menteri di Kabinet Jokowi Jilid 2
Ia melanjutkan, Presiden Jokowi telah menentukan KPI yang harus dilakukan menteri. Jika menteri tidak bisa mencapai KPI, maka Presiden Jokowi akan melepas jabatan menteri.
“Apalagi beliau tidak sungkan-sungkan, semua menteri harus menandatangani pakta integritas. Beliau pada pelantikan presiden kemarin menyampaikan beliau akan mencopot menteri-menteri yang tidak bisa mencapai KPI,” jelas Erick.
Baca Juga: Jadi Menteri Jokowi, Simak 5 Fakta Menarik Sosok Nadiem Makarim
Ia menambahkan, terkait pembagian posisinya, Jokowi mempunyai pemikiran positif yang bisa menunjang rakyat Indonesia ke depan.
“Background saya selama ini swasta, sama Seperti Nadiem dan Wisnutama yang tidak pernah berkecimpung di pemerintahan. Tapi memang pembagian tugas negara yang tidak pernah terpikirkan. Tapi tentu intinya bagaimana beliau (Jokowi) memaparkan semua pemikiran beliau yang saya rasa kita semua wajib membantu,” jelasnya.
Baca Juga: Mahfud MD Jadi Menteri, Pelantikan Digelar Hari Rabu Pagi
Ia mengaku selama berdiskusi dengan Jokowi di Istana Presiden, keduanya lebih banyak membahas persoalan-persoalan di bidang ekonomi.
“Mengingat target di 2045 target negara kita akan menjadi negara maju. Di mana GDP per tahun 300 juta lebih. Tetapi kan itu 2045, sedangkan pemerintahan ini kan lima tahun, untuk sekarang, kita kan menghadapi kondisi persaingan perang dagang, ekonomi yang perlu diantisipasi," ungkapnya.
Baca Juga: Berkemeja Putih, Mahfud MD Merapat ke Istana Negara, jadi Jaksa Agung?