Sonora.ID – Belakangan ini cuaca di beberapa kota Indonesia terasa sangat panas. Bahkan, Kota Jakarta kemarin sempat mencapai suhu 36.5 derajat celcius.
Mereka yang sering beraktifitas dibawah cahaya matahari dalam waktu yang lama sangat berisiko mengalami dehidrasi. Apabila dibiarkan, komplikasi dapat berkembang menjadi heat stroke.
Dehidrasi atau heat stroke, sebaiknya jangan diremehkan. Karena apabila dalam kondisi yang parah, penyakit ini bisa mengancam keselamatan jiwa.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Tembus 36.5 Derajat Celcius, Berikut Penjelasan BMKG
Dehidrasi bisa terjadi saat seseorang berada di bawah sengatan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama, sehingga cairan di dalam tubuh lama-kelamaan akan berkurang.
Sedangkan heat stroke adalah salah satu bentuk komplikasi dari dehidrasi. Heat stroke terjadi ketika suhu tubuh mencapai suhu lebih dari 40 derajat Celsius, dan tubuh tidak mengeluarkan cukup keringat untuk menurunkan suhu, maka suhu di tubuh akan naik hingga tingkat yang berbahaya.
Jika tidak segera ditangani, heat stroke dapat dengan cepat merusak otak, jantung, ginjal, otot, dan bahkan bisa mengancam nyawa.
Baca Juga: Akan Sibuk dengan Tugas Negara, Ini 5 Cara Menjaga Kesehatan Tubuh
Berikut gejala dehidrasi yang perlu kita ketahui:
Baca Juga: Kenali Gejala dan Penyebab Pembuluh Darah Pecah
Selain itu, kondisi-kondisi di bawah ini juga dapat muncul sebagai gejala heat stroke.
Baca Juga: Berbagai Mitos Seputar Penyakit Stroke, Apa saja ya Yuk Intip!
Pencegahan Heat Stroke
Serangan heat stroke dapat dicegah dengan cara seperti di bawah ini:
Baca Juga: Waspada, Paparan Debu dan Polusi Udara Bisa Bikin Kerontokan Rambut!
Pengobatan Heat Stroke
Kondisi heat stroke termasuk kondisi gawat darurat. Jika orang sekitar Anda mengalaminya, sebaiknya segera cari bantuan medis karena dapat berakibat fatal. Usahakan untuk menurunkan suhu ke 38,3 sampai 38,9 derajat celsius.
Beberapa penanganan emergensi di rumah yang dapat dilakukan antara lain:
Baca Juga: Cegah Penyakit Stroke Dengan Gerakan 'CERDAS'