Berdasarkan episenter dan dan kedalaman hiposenternya menurut analisa dari BMKG gempa tersebutb terjadi karena adanya sesar lokal.
Hasil dari mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki sistem pergerakan geser atau strike-slip.
Baca Juga: Pendaftaran CPNS Dibuka 11 November, Apa Saja Dokumen yang Perlu Disiapkan?
Meski diklaim sebagai gempa yang dangkal, namun gempa tersebut mampu dirasakan di dua tempat berbeda yang ada di provinsi Sulawesi Utara dengan tipe II-III MMI.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika juga menjelaskan bahwa gempa yang terjadi Filipina tidak berpotensi menimbulkan tsunami pada daerah Sulawesi Utara.
Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan akibat yang ditimbulkan oleh gempa tersebut.
Baca Juga: Apple Rilis Airpods Pro dengan Fitur yang dapat Meredam Bising
Kepala pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG juga menggambarkan bahwa getaran yang dirasakan pada dua wilayah yang ada di Sulawesi Utara terasa seperti truk gandeng yang melewati jalan di depan rumah.
"Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu," tulis Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Rumah Menghadap Timur Akan Tertimpa Sial, Apa Benar Dihindari Feng Shui?