Sonora.ID - Pada Selasa pagi gempa berkekuatan 6,8 magnitudo terjadi di wilayah Mindanao, Filipina.
Meski melanda Filipina namun getaran dari gempa terasa hingga ke wilayah Tahuna, Kabupaten Sangihe, dan wilayah Melonguane, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara.
Baca Juga: Anak Krakatau Kembali Erupsi, Ini yang Harus Dilakukan Agar Tetap Aman
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, gempa yang terjadi di Filipina termasuk gempa tektonik yang dikatagorikan dangkal.
Karena setelah ditelisik lebih dalam gempa tersebut terjadi pada kedalaman 15 km. Gempa tersebut terjadi pada titik koordinat 6,84 Lintang Utara dan 125,22 Bujur Timur.
Baca Juga: Setelah Gempa, Gunung Anak Krakatau Erupsi Memasuki Status Waspada
Berdasarkan episenter dan dan kedalaman hiposenternya menurut analisa dari BMKG gempa tersebutb terjadi karena adanya sesar lokal.
Hasil dari mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki sistem pergerakan geser atau strike-slip.
Baca Juga: Pendaftaran CPNS Dibuka 11 November, Apa Saja Dokumen yang Perlu Disiapkan?
Meski diklaim sebagai gempa yang dangkal, namun gempa tersebut mampu dirasakan di dua tempat berbeda yang ada di provinsi Sulawesi Utara dengan tipe II-III MMI.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika juga menjelaskan bahwa gempa yang terjadi Filipina tidak berpotensi menimbulkan tsunami pada daerah Sulawesi Utara.
Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan akibat yang ditimbulkan oleh gempa tersebut.
Baca Juga: Apple Rilis Airpods Pro dengan Fitur yang dapat Meredam Bising
Kepala pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG juga menggambarkan bahwa getaran yang dirasakan pada dua wilayah yang ada di Sulawesi Utara terasa seperti truk gandeng yang melewati jalan di depan rumah.
"Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu," tulis Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Rumah Menghadap Timur Akan Tertimpa Sial, Apa Benar Dihindari Feng Shui?