Pengaruh tersebut bisa terjadi pada continuity services, kemudian perusahaan juga harus mengeluarkan cost lebih untuk merekrut tenaga baru.
Meski demikian, pihaknya juga tidak menyalahkan orang-orang yang meninggalkan perusahaan dalam jangka waktu tertentu, atau yang disebut dengan turnover.
Maka, dalam hal ini perusahaan lah yang harus berusaha untuk meminimalisir kehilangan best talent-nya.
“Untuk attract seseorang, apalagi anak yang baru atau fresh graduate, kita harus punya brand image yang baik. Nah untuk membangun brand image itu harus ada kontribusi dari semua pihak dalam perusahaan, enggak mungkin Cuma HR doang,” tambah Baby.
Baca Juga: Apa Kunci Sukses CEO Papan Atas? Ternyata Perpaduan Ini Jawabannya
Tidak mungkin perusahaan hanya mengandalkan HR dalam perusahaan untuk mendapatkan best talent, karena pegawai yang masih bekerja di perusahaan adalah brand agent perusahaan itu sendiri.
Sehingga siapapun mereka yang ada di dalam perusahaan, harus bisa merepresentasikan nilai perusahaan dalam kehidupan sehari-hari.
Ini adalah bentuk kerja sama seluruh pegawai perusahaan dalam mendapatkan best talent demi mewujudkan perusahaan yang lebih baik.
Baca Juga: Serial ‘Game of Thrones: House of the Dragon’ Akan Hiasai Layar HBO