Ternyata Sedotan Berbahan Stainless Juga Berbahaya bagi Bumi, lho!

30 Oktober 2019 18:30 WIB
Stainless straw.
Stainless straw. ( Washington Examiner)

Sedangkan untuk sedotan kaca, harus digunakan kembali sebanyak 45 kali (untuk parameter energi) dan 45 kali (untuk parameter emisi karbon dioksida). Pada sedotan bambu, harus digunakan kembali sebanyak 32 kali (untuk parameter energi) dan 27 kali (untuk parameter emisi karbon dioksida).

Namun, penelitian tersebut menunjukkan bahwa plastik memiliki energi paling kecil dalam proses pembuatan dan emisi karbon dioksida. Akan tetapi besarnya dampak negatif pada lingkungan yang ditimbulkan akibat penggunaannya yang sekali pakai tetap harus dicari alternatifnya.

Baca Juga: Setelah Gempa, Gunung Anak Krakatau Erupsi Memasuki Status Waspada

Setelah plastik, sedotan kertas juga dibuat dengan energi dan emisi karbon dioksida yang kecil. Sedangkan untuk bahan-bahan yang dapat digunakan kembali, energi yang dibutuhkan dan emisi karbon dioksida paling kecil ada pada bahan bambu.

Pada dasarnya, semakin sering digunakan, sedotan-sedotan non plastik memiliki dampak yang semakin besar.

PenulisKumairoh
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm