Sonora.ID - Kehidupan manusia tidak akan lepas dari interaksi dengan orang lain. Mulai dari sekolah, kuliah, kerja, bahkan kehidupan bermasyarakat, sebagai makhluk sosial pasti akan terus hidup berdampingan dengan orang lain.
Khususnya pada saat bekerja, pekerjaan apapun pasti membutuhkan kerja sama dengan orang lain bahkan mereka yang mungkin terlihat tidak berhubungan.
Meski demikian, kerja sama tersebut kadang menimbulkan kesulitan atau tantangan tersendiri dalam melakukan tugas atau pekerjaan.
Baca Juga: Penting! Menitikberatkan Growth Mindset dalam Membangun Perusahaan
Bagaimana tidak? Bekerja sama dengan orang lain yang memiliki karakter dan pemikiran berbeda akan sulit karena harus melakukan adaptasi terlebih dahulu.
Meski demikian, Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Haris Izmee menyatakan bahwa layaknya sports team perbedaan itulah yang justru akan membawa hasil yang lebih baik.
“Jadi kayak sports team, saling melengkapi. Jadi setiap orang itu ada plus dan minusnya, jadi harus cari individu yang bisa melengkapi yang lain dalam satu team, dan itu sangat penting,” jelas Haris.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa perbedaan pola pikir dan karakter ini penting untuk membangun perusahaan, karena pekerja akan mendapatkan peran yang berbeda.
Baca Juga: Alasan Kenapa Pebisnis Pilih Jualan di Instagram, Bukan E-Commerce
Perbedaan peran tersebut akan membawa perusahan lebih maju dan lebih efektif karena perkembangannya dilakukan dalam segala aspek, tidak terfokus pada salah satunya saja.
“Saya percaya bahwa setiap tim harus punya different kind of individu ya. Jadi diversity of thinking itu penting dalam sebuah tim ya,” tambah Haris.
Jika dalam perusahaan karakter pekerjanya cenderung sama, Haris menekankan sejauh penelitian yang pernah ia alami, kondisi ini justru tidak akan membawa perkembangan dalam perusahaan.
Dalam mix and match tim ini, dibutuhkan peran pemimpin perusahaan yang tahu betul kelebihan dan kekurangan tiap karyawannya.
Baca Juga: Jangan Percaya Mitos Kedutan Mata, Waspada Pertanda Penyakit
Itu adalah satu-satunya kunci yang bisa dilakukan untuk mendapatkan tim dengan anggota yang saling melengkapi satu dengan yang lain, seperti layaknya sports team.
“Salah satu tugas pemimpin adalah untuk recognize keunggulan dan kekurangan masing-masing individu. Ini bukan hal yang mudah, ini seperti melihat statistiknya sports team, tiap individu kan ada plus-minusnya apa. Jadi dari situ kita bisa mengerti, karyawan cocok di suatu role atau suatu tim,” sambung Haris.
Seperti halnya tim olahraga, tidak semua anggota tim bisa menjadi penyerang, atau menjadi keeper semua. Jadi harus ada pembagian peran yang pas agar tujuan permainan bisa tercapai.
Baca Juga: Kangen Mantan? Lirik Lagu 'Saling Merindu' dari RAN Cocok untuk Kamu