Sonora.ID - Banyak orang yang memilih mengonsumsi makanan cepat saji (fast food) di tengah kesibukan mereka sehari-hari. Makanan seperti burger, ayam goreng, french fries diminati masyarkat karena dinilai praktis.
Namun, sudah bukan rahasia lagi jika fast food bukan lah makanan yang sehat. Bahkan mengonsumsi fast food secara terus menerus dapat menyebabkan penumpukan penyakit di tubuh.
Banyak orang memilih menghindari makanan cepat saji karena tahu akan risikonya. Begitu juga orang-orang yang sedang diet untuk menjaga bentuk tubuh yang ideal.
Namun, pelatih nutrisi, Graeme Tomlinson dari The Fitness Cheff menjelaskan pandangannya terkait makanan cepat saji untuk orang yang sedang menjalankan diet.
Baca Juga: Tahukah Anda, 'Gendut' dapat Menyebabkan Seseorang Terserang Kanker!
"Tidak ada makanan yang membersihkan kita jika kita memakannya dan tidak ada makanan yang mengotori kita jika kita menikmatinya."
Menurutnya, alih-alih berusaha untuk menyempurnakan asupan mikronutrien, sebaiknya kita mengevaluasi makanan yang kita nikmati secara lebih objektif.
Makanan yang satu mungkin lebih bernutrisi, kaya serat, dan bahan makanan utuh dalam satu irisan, kalorinya hampir sama dengan tiga batang cokelat.
"Namun, yang satu diidolakan tanpa syarat sementara yang lain dipandang jahat, semata-mata karena dianggap tidak menawarkan gizi mikro yang sama," kata Graeme.
Baca Juga: Tusuk Jari Hingga Berdarah Saat Stroke Menyerang, Mitos atau Fakta?
Hitung kalori
Sebaiknya kita menghitung kuantitas kalori dari jenis makanan yang akan dikonsumsi.
Graeme kemudian mengunggah grafik untuk membantu para pengikutnya di Instagram untuk memahami makanan cepat saji mana yang lebih baik daripada yang lain.
Misalnya, menuliskan kalori setiap makanan di McDonalds, seperti kentang goreng, hamburger, salad, dan lainnya, agar orang-orang mendapatkan gambaran kalori masing-masing makanan.
Sejumlah pihak mempertanyakan gaya makan Graeme ini. Namun, sulit untuk menyangkal bahwa cara ini efektif. Sebab, beberapa penggemar memberikan komentar tentang nilai-nilai di balik pola makan ini.
Baca Juga: Hati-Hati! Sering Makan Ayam Berisiko Tinggi Kena Penyakit Kanker
"Ketika aku masih menghakimi makanan dengan label 'baik' dan 'jahat' aku berpikir aku akan makan berlebih jika makan makanan 'jahat' meskipun hanya sedikit."
"Namun kini tidak. Aku bisa makan apa pun yang aku mau, dan mulai lagi besok setelah mempelajari pola makan fleksibel, serta nilai-nilai kalori di setiap makanan yabg berbeda."
"Dan jika aku makan makanan 'jahat', aku tidak lagi menghakimi diriku sendiri dan akan menikmatinya tanpa perasaan menyesal," tulis seorang perempuan.
Nah, kini mungkin kamu bisa menikmati kentang goreng gurih kesayanganmu tanpa merusak dietmu.