Sonora.ID - Gubernur aktif DKI Jakarta, Anies Baswedan membantah ingin mengantis sistem e-Budeting yang telah diwariskan sejak era gubernur sebelumnya.
Sebelumnya Anies mengaku hanya mendapat warisan, sehingga permasalahan anggaran janggal yang menelan angka fantastis dapat masuk ke APBD Jakarta.
Baca Juga: Pemerintah Wacanakan Ojek Online Jadi Transportasi Umum di Indonesia!
Anies menegaskan, bahwa sistem e-budgeting yang ia kritik karena menurutnya sangat tidak smart dan akan selalu menimbulkan masalah.
Dirinya menuturkan bahwa akan meng-upgrading sistem e-budgeting bukan mengantinya secara total.
Baca Juga: Ahok: Pak Anies Kelewat Pintar, Anies : Saya Hanya Dapat Warisan!
"Bukan mengganti ya. upgrading. Kalau menganti, kesannya meniasakan sama sekali. ini hanya mau upgrade saja sehingga sistemnya lebih smarter and smarter," ungkap Anies Baswedan seperti dikutip dari suara.com.
Anies mengakui merombak sistem demi meningkatkan sistem e-budgeting. selain anggaran bisa di akses publikpun dapat membubuhkan komentar pada laman e-budgeting yang baru.
Baca Juga: Memalukan! Suku Cadang Hilang dibobol Maling saat MotoGP Malaysia
Anies pun menjeaskan bahwa dirinya dan jajarannya juga mengedepankan transparansi, akuntabilitas dan smart system.
Selain itu gubernur aktif DKI Jakarta tersebut juga menyebut pembaharuan sistem e-budgeting bukan baru dilakukan setelah viral anggaran-anggaran janggal kemarin.
Baca Juga: Menang Telak! Mochamad Iriawan Didapuk sebagai Ketua Umum PSSI
Menurut Anies, peningkatan sistem e-budgeting sangat penting karena dapat meminimalisir unsur manusia yang malas dan menghindari kesalahan Input.
Intinya upgrading yang dilakukan oleh Anies Baswedan dan jajarannya adalah agar sistem tersebut dapat mendeteksi secara cepat keganjilan-keganjilan yang ada dalam susunan anggaran.
Anies juga menambahkan bahwa masyarakat Indonesia dapat menggunakan sistem e-budgeting yang baru mulai pada Januari tahun 2020 mendatang.
Baca Juga: Sulit Dijelaskan, Apa Makna Hidup Bahagia yang Sesungguhnya?