Sonora.ID - Kabar duka datang dari pembalap asal Indonesia Afridza Munandar saat dalam ajang Asia Talent Cup di Sepang, Malaysia (2/11/2019).
Pria yang baru berusia 20 tahun tersebut meninggal usai terjadi inside di tukungan ke-10, lap pertama, pada race pertama.
Sempat mendapatkan pertolongan medis, namun karena kondisinya yang semakin parah akhirnya pembalap asal Indonesia tersebut menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 17.34 waktu Malaysia.
Baca Juga: Cegah Kerusakan, Ini Waktu Yang Tepat Ganti Oli Gardan di Motor Matic
Atas terjadinya insiden tersebut tentu menambah catatan penting bagi masyarakat umum atau bahkan pembalap dalam memperhatikan tata cara berkendara yang baik. Salah satunya adalah cara teknik menikung yang benar dan aman.
Teknik menikung sering kali dilakukan oleh para pemilik motor sport.
Cornering atau menikung pada motor sport sebaiknya harus dilakukan pada tempat yang tepat, jangan Anda terapkan pada jalanan umum dengan kondisi lalu lintas yang ramai.
Paling betul sebaiknya dilakukan pada arena sirkuit yang memang di desain khusus.
Berdasarkan laman gridoto.com, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan teknik cornering/ menikung yang aman.
Baca Juga: Berikut Efek Samping dari Pemberian Oli Gardan yang Berlebihan!
Ketua Komisi Safety Sepeda Motor Ikatan Sepeda Motor Indonesia (IMI) Dyan Dilato mengatakan perlu adanya posisi badan yang benar dalam melakukan cornering.
“Pertama adalah posisi badan. Misal jika motor belok kiri, maka posisi setang sebaiknya tetap. Dan biarkan gerak tubuh yang mengendalikannya,” ujar Dyan.
“Posisi badan harus direbahkan, dengan cara menarik bahu kiri ke dalam, menjepit tangki dengan kaki kanan, dan menekan footstep pakai kaki kiri,” tambahnya.
Selain itu, mengandalkan indera mata juga termasuk kedalam salah satu acuan yang harus digunakan.
Baca Juga: AC Mobil Mulai Tak Dingin? Kenali 4 Ciri Kompresor AC yang Bermasalah
Karena dengan indera mata, biker bisa mengetahui kapan harus merebahkan badan dan kapan harus menaikannya kembali saat keluar dari tikungan.
“Saat menikung, mata kita harus fokus melihat garis-garis penanda di lintasan. Jika motor seolah ingin keluar racing line, kita arahkan pandangan mata lebih dalam ke garis tersebut. Dengan sendirinya posisi motor akan mengikuti,” ucap Dyan Dilato.
Ia juga menambahkan bahwa, cornering tidak hanya dilakukan pada saat kecepatan menengah atau tinggi, melainkan pada kecepatan motor rendah pun teknik cornering dapat digunakan.
“Cara seperti ini biasanya dilakukan pada kondisi saat parkir atau jalanan macet. Tekniknya posisi badan berlawanan dengan arah menikung seperti gaya motocross. Namun, jangan sampai patah jika tidak ingin motor jatuh,” jelasnya.
Baca Juga: Dylan Carr Kecelakaan, Berikut 5 Tips Tingkatkan Konsentrasi Saat Berkendara