Sonora.ID - Presiden Jokowi merasa kecewa dan kaget saat mengetahui adanya anggaran untuk impor cangkul.
Menurutnya hal ini termasuk keterlaluan, di satu sisi negara mengalami defisit neraca perdagangan tapi di sisi lain malah ingin impor cangkul.
Baca Juga: Rossi Tunda Pensiun Demi Mengaspal di MotoGP Indonesia 2021?
Kemudian orang nomor satu Indonesia itu meminta Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk memprioritaskan barang produksi dalam negeri ketimbang barang impor.
Apalagi, jika memang industri dalam negeri bisa memproduksi barang tersebut, Jokowi meminta jangan sampai barang impor justru lebih diprioritaskan.
Baca Juga: Pria Tewas di Tikam, Usai Menyerobot Antrian Popeye Ayam Sandwich
"Misalnya urusan pacul, cangkul, masa masih impor?" kata Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2019, Rabu (6/11/2019).
"Apakah tidak bisa didesain industri UKM kita, kamu buat pacul tahun depan. Saya beli ini puluhan ribu cangkul," tutur Jokowi seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Terkuak! Berikut Dugaan Alasan Pria di Jember Bunuh & Dicor!
Jokowi menyayangkan mengapa harus mengadakan impor cangkul padahal umkm di Indonesia dapat menyediakannya.
Dirinya juga menyadari bahwa impor barang lebih murah dari pada memproduksi barang sendiri.
Baca Juga: Sri Mulyani Vs Mendes, Abdul Halim: Tidak Ada Yang Namanya Desa Hantu
Namun dirinya menegaskan bahwa jika sedikit sedikit melakukan impor barang maka pertumbuhan lapangan kerja akan melambat.
Akibatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia pun juga akan mengalami perlambatan.
Baca Juga: Pria Tewas di Tikam, Usai Menyerobot Antrian Popeye Ayam Sandwich
"Enak banget itu negara yang di mana barang itu kita impor, padahal kita masih defisit transaksi berjalan, defisit neraca perdagangan," ucap Jokowi.
"Kebangetan banget, uangnya pemerintah lagi. Kebangetan kalau itu masih diteruskan, kebangetan," kata Jokowi dengan nada tinggi.
Baca Juga: Valentino Rossi Tunda Pensiun Demi Mengaspal di MotoGP Indonesia 2021?
Jokowi meminta LKPP mulai memetakan mana barang yang bisa dibeli dari dalam negeri dan mana yang harus impor.
Selain itu Jokowi juga menegaskan bahwa neraca perdagangan sedang defisit namun untuk urusan cangkul dan stabilo masih mengimpor.
Kepala negara tersebut juga menegur beberapa instansi pemerintahan yang melakukan impor barang-barang yang dirasa tidak terlalu penting.
Baca Juga: Sering Biduran, Berikut Penyebab Biduran dan Cara Mengatasinya