Sonora.ID - Tingkah laku anak kecil kadang membuat orang tua harus ekstra sabar. Bahkan sebagai orang tua kita sering kesal karena anak tidak mau mendengarkan nasihat maupun kata-kata kita.
Menanggapi hal itu, cobalah untuk mengendalikan diri. Coba berkaca pada diri sendiri, apakah cara bicara kita kepada anak sudah benar?
Melansir positiveparentingsolutions.com, menarik perhatian anak bisa dilakukan dengan menjalin kontak mata dengannya. Cobalah gestur atau posisikan mata kita sejajar dengan mata anak. Kita bisa berusaha berjongkok untuk mendapat kontak mata yang sejajar.
Baca Juga: 4 Tipe Manusia, Manakah yang Paling Baik untuk Mencapai Tujuan?
Dengan berjongkok dan menjalin kontak mata, kita akan mendapatkan kontak mata dan sekaligus memperkuat komunikasi kita dengannya.
Selain itu, anak pun merasa dirinya sedang mendapat perhatian penuh. Dengan demikian, anak akan mendengarkan ucapan atau nasihat yang kita sampaikan pada mereka.
Sementara itu, satu hal yang perlu diingat, jangan luapkan emosi kita kepada anak dengan memarahinya. Meskipun dia tidak mendengarkan ucapan kita, cobalah bangun komunikasi yang baik dengan anak dan lakukanlah dengan cara yang tepat agar anak mudah memahami.
Cara bicara yang positif
Bicara dengan nada dan kata yang lembut cenderung akan lebih didengarkan oleh anak Anda. Tentunya tidak ada orang yang suka jika diajak bicara dengan nada yang tinggi dan kata yang terkesan kasar atau negatif. Begitu juga dengan anak Anda. Bicaralah dengan lembut ke anak Anda.
Baca Juga: Bertingkah Tak Biasa Kedua Anak Ini Dipergoki Orangtuanya Sedang Memakan Kecoak!
Jangan Berteriak
Marah kepada anak adalah hal yang wajar, namun yang perlu diingat, jangan biasakan membentak atau berteriak.
hal ini hanya akan menimbulkan trauma pada anak, membuatnya menjauh dan bahkan membenci kita sebagai orang tuanya karena perlakuan tersebut.
Penting sekali anak tahu kalau kita marah atas kesalahan yang dia lakukan. Tapi sebaiknya jangan diekspresikan dengan berteriak atau berkata dengan keras. Ketimbang begitu, akan lebih konstruktif jika kita mengajak anak berdiskusi, memberi tahu kesalahan dan konsekuensinya.
Dengan begitu, anak-anak juga akan belajar untuk mendengarkan dan percaya saat kita berbicara kepada mereka dengan jujur dan tenang.
Baca Juga: Penting! Anak Usia 1 – 8 Tahun Tidak Disarankan Memegang Smartphone
Jangan malu minta maaf
Meski kita yang berbuat salah, karena alasan gengsi kita malas minta maaf dan malah mencari kambing hitam. Jika ini masih kita lakukan, yuk kita buang kebiasaan buruk ini ya, Bun. Soalnya anak akan belajar dari hal-hal yang kita lakukan.