Peneliti juga membandingkan jika kencederungan dari mereka untuk mengembangkan autoimun dalam setahun mencapai 126 ribu saudara kandung mereka, yang dimana satu juta orang lainnya tidak memiliki gangguan stres.
Berdasarak penelitian tersebut, setiap orang yang didiagnosis stres akan lebih mungkin terkena 36 persen lebih untuk mengalami 41 jenis penyakit autoimun, termasuk rheumatioid, arthritis, psoriasis, penyakit Crohn dan penyakit celiac.
Hal ini diutarakan langsung oleh pimpinan riset Dr. Huang Song yang mengatakan jika penderita stres parah harus segera mencari bantuan medis.
Baca Juga: Ternyata Ashanty Pernah Idap penyakit yang Merenggut Nyawa Olga Syahputra
“Pasien yang menderita reaksi emosional parah setelah trauma atau tekanan kehidupan lainnya harus mencari perawatan media,” ujar Dr. Huang Song.
Meskipun begitu, hingga saat ini masih belum ada penelitian lebih lanjut yang menemukan mengapa stres bisa mempengaruhi penyakit autoimun.
Akan tetapi mereka menduga orang-orang yang mengalami stres diakibatkan karena gaya hidup yang tak sehat, seperti merokok dan mengonsumsi alkohol berlebih misalnya.
Kebiasaan gaya hidup yang tak sehat tersebut akan mudah untuk meningkatkan risiko penyakit autoimun tertentu, termasuk rheumatoid arthritis dan multiple sclerosis
Untuk penderita PTSD atau Post-traumatic stress disorder bisa melakukan pengobatan antidepresan untuk meminimalisir terjadinya penyakit autoimun.
Baca Juga: Ingkari Kontrak Perjanjian, Martin Pratiwi Gugat Ashanty 9,4 Milyar