Hal seperti ini sangat disalahkan oleh dr. Susanti, karena hipertensi adalah silent killer atau pembunuh diam-diam.
Artinya hipertensi memang tidak menunjukkan efek yang signifikan pada diri seseorang secara langsung, namun hipertensi bisa secara diam-diam menjadi sebab seseorang meninggal.
“Kenapa dikenal seperti itu? Karena sebagian besar hipertensi itu tidak ada gejalanya. Walaupun ada sekitar 5% dari pasien hipertensi yang merasa sakit kepala, tapi sebagian besar tidak ada gejalanya,” sambung dr. Susanti.
Salah satu cara untuk mengetahui hipertensi/tidaknya adalah dengan mengukur tekanan darah.
Baca Juga: Tak Perlu Minum Obat, Cukup Lakukan Ini Saat Anda Sakit Kepala
Pihaknya menyarankan agar setiap orang harus rutin mengukur tekanan darah minimal satu tahun sekali. Namun, untuk orang dengan potensi besar bisa diperiksa sebulan sekali bahkan satu minggu sekali.
Dr. Susanti menambahkan pada kondisi orang yang hipertensi hebat, biasanya memang merasakan sakit kepala.
Namun, sakit kepala yang dirasakan biasanya tidak berdiri sendiri, melainkan diiringi dengan keluhan lainnya, seperti pandangan buram, dada sakit, mual-mual, bahkan terkadang mimisan.
“Jadi itu mitos ya bahwa sakit kepala itu merupakan gejala hipertensi. Karena hipertensi sebagian besar tidak bergejala,” tutup dr. Susanti.
Punya pertanyaan dan keluhan seputar kesehatan? Dengarkan Health Corner setiap Hari Selasa pukul 19.00 WIB, hanya di Radio Sonora 92.0 FM Jakarta.
Baca Juga: Niat Bikin Wangi, Pemilihan Parfum Mobil Tak Tepat Justru Bikin Pusing