Sonora.ID - Jika Anda sebagai seseorang yang selalu bekerja dengan menggunakan laptop sehari-hari, pasti pernah tak sengaja atau bahkan sengaja untuk memangku laptop Anda di atas paha.
Berbagai alasan muncul yang bisa menyebabkan Anda untuk melakukan tindakan tersebut, entah pegal atau hanya ingin mengganti posisi saja.
Lalu apakah benar memangku laptop dapat membahayakan kesehatan bagi tubuh? dr. Yusra Firdaus sebagai dokter umum menjelaskan sebagai berikut:
Baca Juga: Terapkan 3 Kebiasaan Ini Agar Terhindar Dari Tekanan Darah Tinggi
Mematikan sperma
Dalam jurnal Human Reproduction pada tahun 2005 meneliti tentang panas laptop dengan jumlah sperma yang berkurang pada pria.
Dari jurnal tersebut menyimpulkan jika panas dari laptop ternyata dapat menghangatkan sperma laki-laki hingga tidak aktif kembali.
Ini akan sangat berbahaya, apalagi terjadi pada kalangan pria muda yang berusia produktif, karena akan sangat mempengaruhi kesuburan Anda.
Baca Juga: Ashanty Mengidap Autoimun, Ternyata Penyakit Ini Bisa Dipicu Karena Stres Berlebih
Masalah punggung, pundak dan leher
Selain itu, memangku laptop pada bagian paha juga dapat membuat nyeri pada punggung dan leher karena posisi tubuh yang tidak benar.
Posisi tubuh yang membungkuk karena posisi laptop yang diletakkan di lantai, meja kecil, atau pangkuan bisa menyebabkan masalah pada punggung dan leher.
Selain itu, dengan membawa laptop menggunakan tas selempang ternyata bisa memberatkan satu sisi pundak, sehingga tak baik untuk tubuh, terlebih pada anak-anak.
Baca Juga: Tak Hanya Pedas, Ternyata Cabai Kaya Akan Manfaat, Salah Satunya untuk Mata
Menyebabkan gangguan kulit
Sebuah studi dalam jurnal Pediatrics menyebutkan jika terdapat anak 12 tahun yang terpapar panas laptop menyebabkan kondisi kulit menjadi warna kecoklatan, berbintik-bintik dan menyakitkan.
Kulit yang terpanggang tersebut disebut dengan erythema abigne ini diakibatkan karena penggunaan jangka panjang memangku laptop yang ditaruh di atas paha.
Studi ini juga mencatat jika ada 10 kasus yang telah terjadi, bahkan mungkin saja diluaran sana lebih banyak kasus yang tercatat.
Baca Juga: Sudah Berusaha Tapi Gagal? Ini 5 Penyebab Sulitnya Mendapatkan Kehamilan Anak Kedua