Sperma yang masih basah dan menempel pada kulit tidak serta-merta terserap ke pori-pori kulit hingga menimbulkan kehamilan.
Intinya, kecil kemungkinan sperma untuk dapat bertahan hidup di atas permukaan kulit. Karena itu, sperma yang menempel di kulit wanita tidak akan menyebabkan kehamilan.
2. Kekentalan Sperma Berpengaruh Pada Kesuburan
Faktanya, kekentalan air mani bukanlah tolak ukur pasti untuk menilai tingkat kesuburan sperma untuk membuahi.
Sebab bagaimana pun tekstur sperma yang dihasilkan saat ejakulasi, nantinya tetap membutuhkan bantuan dari sistem reproduksi wanita untuk bergerak mencapai sel telur.
Baca Juga: Teruji, Ternyata Tomat Dapat Menjaga dan Meningkatkan Kualitas Sperma
Sperma yang masuk ke dalam vagina akan bersentuhan dengan lendir pada rahim.
Tugas lendir ini adalah untuk melindungi sperma dari vagina yang asam, sekaligus menolak sperma yang tidak memenuhi kualitas untuk membuahi sel telur.
Jadi, apa pun tekstur sperma sebenarnya akan tetap sama bagi sistem reproduksi wanita.