Pelaku Bom Bunuh Diri Medan Diduga Terpapar dari Radikalisme Istri

14 November 2019 12:00 WIB
DA selaku istri bom bunuh diri di Polrestabes Medan diamankan oleh Polisi Rabu pagi.
DA selaku istri bom bunuh diri di Polrestabes Medan diamankan oleh Polisi Rabu pagi. ( Kompas.com/Dewantoro)

Sonora.ID – Hasil lanjutan polisi yang dibantu Densus 88 atas penyelidikan mengenai bom di Polrestabes Medan, diduga perempuan berinisial DA memberi pengaruh radikalisme ke tersangka Rabbial Muslim Nasution (RMN).

"Kami telah mengamankan istrinya kemudian mengamankan orangtunya, dalam arti kata  meminta keterangan keluarganya," kata Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Mardiaz, Rabu malam.

Warga di sekitar rumah juga kurang mengenal keseharian DA, karena DA merupakan sosok yang tertutup.

Dari Informasi yang dihimpun, dia bersama adiknya, W, sehari-hari menjual lontong di depan teras rumah orang tuanya di Jalan Pasar II Marelan.

Baca Juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan Berstatus Pelajar, Ada 6 Korban

Rumah pelaku dan istrinya berada di Gang Melati 8, Kelurahan Tanah 600, yang kemarin digeledah polisi dalam keadaan kosong.

Dalam penggeledahan itu, polisi mengamankan sejumlah barang, antara lain, timbangan, barang elektronik, kabel, pipa besi panjang dan busur. Polisi juga tampak membawa satu koper berwarna hitam dari rumah itu.

Karopanmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan RMN patut diduga terpapar radikalisme dari istrinya berdasarkan dari jejaring media sosial istrinya.

Baca Juga: Video Detik-Detik Ledakan Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan

“Patut diduga terpapar demikian (dari istri) dan dari jejaring medsos istrinya,” ujar Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mako Brimob, Depok, Kamis (14/11).

Menurut informasi dari Dedi, DA terlihat lebih dulu terpapar radikalisme dan memiliki jaringan terstruktur di media sosialnya. Ia juga sempat berkomunikasi dengan Napi terorisme berinisial I di salah satu lapas Medan.

Baca Juga: Pelaku Bom Polrestabes Medan Kenakan Jaket Ojol, Begini Tanggapan Gojek

“DA dari hasil penelitian Densus 88. Yang bersangkutan cukup aktif di media sosial. Dan secara fisik pernah komunikasi dengan napiter (napi terorisme) atas nama I yang menjalani proses hukuman di Lapas II di Medan,” ujar Dedi.

Sementara, terkait Rabbial ikut dalam jaringan teroris atau tidak masih didalami oleh Densus 88.

Diberitakan sebelumnya, aksi bom bunuh diri terjadi di Mapolrestabes Medan, Rabu pagi kemarin. Pelaku tewas seketika.

Baca Juga: Terjadi Ledakan Bom di Area Polrestabes Medan, Diduga Bom Bunuh Diri

Dia masuk ke halaman Polrestabes dengan berpura-pura menjadi warga yang hendak mengurus SKCK. Enam orang jadi korban luka, empat di antaranya petugas polisi. 

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm