Sonora.ID – Sebuah kepercayaan tentu tidak mudah didapat. Perlu konsistensi berbuat baik, lebih terbuka dan juga butuh waktu yang cukup lama. Lantas, bagaimana cara membangun suatu kepercayaan, khususnya dari orang lain?
Pakar Kebahagiaan dan Motivator Leadership and Happiness, Arvan Pradiansyah, menjelaskan bahwa dasar terpenting dari kebahagiaan adalah hubungan yang baik antar manusia.
Hubungan yang baik antar manusia tersebut dapat tercipta oleh trust atau kepercayaan.
Baca Juga: Pentingnya Tujuan dan Komitmen Kuat Dalam Membangun Sebuah Bisnis
Sebagai contoh, para pasangan yang menikah pun dilandasi oleh kepercayaan. Percaya bahwa pasangan tidak akan mengkhianati Anda, percaya pasangan Anda akan setia dan sebagainya.
Arvan menjelaskan alasan pertama bahwa seseorang ingin menikah dengan pasangan kita adalah percaya, sedangkan cinta menjadi alasan yang kedua. Sebab, cinta tersebut datang ketika seseorang sudah percaya.
Kepercayaan itu sesungguhnya bukan suatu pemberian. Namun, kepercayaan adalah sebuah pencapaian.
Baca Juga: Berikut 4 Tipe Manusia Berdasarkan Tindakannya Untuk Capai Kesuksesan
Anda tidak bisa meminta kepercayaan kepada orang lain sebelum Anda menunjukkan bahwa Anda memang orang yang layak untuk dipercaya.
Arvan menjelaskan ada empat cara agar Anda bisa mendapat kepercayaan dari orang lain. Diantaranya adalah:
Keterbukaan (transparansi)
Apabila Anda ingin dipercaya maka Anda harus terbuka. Jangan menyembunyikan sesuatu.
Katakan apa yang Anda inginkan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti, agar orang dapat mengerti posisi Anda.
Menepati janji
Ketika Anda tidak menepati janji maka kepercayaan orang tersebut akan turun secara drastis kepada Anda.
Apabila Anda tidak dapat menepati janji karena alasan tertentu, Lebih baik Anda beri tahu alasannya dengan telepon atau kirim pesan agar orang lain masih dapat mempercayai Anda.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menjadi Pribadi Penuh dengan Belas Kasih di Masa Kini?
Mengakui kesalahan
Mengakui kesalahan mungkin cukup sulit karena membutuhkan jiwa yang besar. Namun, Arvan menjelaskan bahwa seorang manusia atau seorang pemimpin harus mampu mengakui kesalahan. Jangan mengelak atau malah menyalahkan orang lain.
Kebaikan yang konsisten
Kebaikan saja tidak cukup. Anda harus berbuat baik kepada siapa pun dan kebaikan harus konsisten. Apabila kebaikan tersebut tidak konsisten maka itu disebut kepentingan.
Baca Juga: Milenials, Ini Pentingnya Membangun Kepercayaan di Tempat Kerja
Arvan menyebutkan 4 poin diatas adalah hukum alam yang berlaku untuk siapa saja dan dimana saja untuk mendapatkan sebuah kepercayaan.